BAB XI
AKUTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN
Definisi Akuntansi
AICPA
dalam Kusnadi dkk (1994 : 4) memberikan pengertian tentang akuntansi adalah:
”Accounting is the art or recording
classifying and summarizing in asignificant manner and intern of money
,transaction and events which are in part at least, of a financial character
and interpreting the result there of “
Definisi
tersebut mengandung arti bahwa akuntansi adalah keterampilan (seni) mencatat,
mengklasifikasikan dan meringkas dengan cara yang tepat(signifikan) dan
dinyatakan setidak-tidaknya dengan uang terhadap transaksi dan kejadian –
kejadian yang setidak-tidaknya apat diukur dengan uang serta menafsirkan
segalah hasilnya.
Sedangkan
pengertian akuntasi menurut Paul Grady dalam Kusnadi dkk (1994 : 4) adalah :
“ Accounting is the body of
knowledge and function concerned with systematic originating, recording,
classifying, interpreting, and supplying of dependable and significant
information covering transaction and events which are, in part at least ,of a
financial character, required for the management and operation of an antity and
for reports, that have to be submitted there on meet fiduciary and other
responsibility ”
“Akuntansi merupakan pokok pengetahuan
yang berkaitan dengan prosedur yang sistematis dalam pembuktian, pencatatan,
pengklasifikasian, penafsiran, dan memasok informasi yang tepat dan dapat
dipercaya mengenai transaksi dan kejadian kejadian yang setidak-tidaknya dapat
diukur dengan uang yang dibutuhkan oleh pihak menejement dan pelaksanaan
kesatuan bisnis beserta laporanya yang harus ada untuk memenuhi keperluan
perusahaan dan pertanggung jawabnya ”
Berdasarkan
ke dua definisi tersebut diatas, maka dapat dibandingkan definisi akuntansi yang
dikemukakan oleh AICPA disatu pihak dan definisi akuntansi yang dikemukakan
oleh Paul Grady dipihak lain, dimana definisi akuntansi yang dikemukakan oleh
AICPA,
“akuntansi hanya merupakan
keterampilan/seni dan tidak dijelaskan hasil dari pengolahan atas transaksi
tersebut.” sedangkan definisi akuntansi yang dikemukakan oleh Paul Grady “lebih
menekankan pada proses dan prosedur akuntansi itu sendiri sebagai bahan
pertanggung-jawaban.”
Fungsi Akuntansi
1.
Bagi pihak intern
a. Perencanaan
b. Pengendalian
c. Pertanggungjawaban
2. Bagi
pihak ekstern
Akuntansi digunakan sebagai alat
bantu untuk mengambil keputusan ekonomi bagi pihak yang memerlukan
Prinsip Akuntansi
Prinsip
akuntansi merupakan dasar atau petunjuk bagi mereka yang melakukan praktek atau
kegiatan di bidang akuntansi, sehingga wajib ditaati khususnya dalam hal proses
penyusunan laporan keuangan. Prinsip akuntansi dapat memberikan petunjuk
tentang bagaimana data sumber-sumber dan kewajiban ekonomi dicatat sebagai
harta dan kewajiban , bagaimana cara mencatatnya, kapan perubahan tersebut
dicatat, serta bagaimana mengukurnya dan informasi apa saja yang diungkapkan
dan bagaimana cara mengungkapkannya.
Menurut
Niswonger dan Fess prinsip – prinsip akuntansi yang paling penting dan secara
luas digunakan adalah sebagai berikut :
1.
Kesatuan usaha ( Bussines entity )
2.
Perusahaan berjalan ( Going Concern
)
3.
Bukti yang obyektif ( Objective
evidence )
4.
Unit pengukuran ( unit of
measurement )
5.
Periode akuntansi ( Accounting
Period )
6.
Penandingan pendapatan dengan beban
( Matching Revenue and expired Cost )
7.
Konsistensi ( Consistency )
8.
Materialitas ( Materiality )
9.
Konsevatisme ( Consevatisme )
Pengertian laporan
keuangan
Laporan keuangan merupakan suatu daftar
financial suatu entitas ekonomi yang disusun secara sistematis oleh akuntan
pada akhir periode; atau catatan yang memberikan informasi keuangan suatu
perusahan yang telah menjalankan perusahaan selama satu priode (biasanya satu
tahun).
Laporan keuangan mempunyai beberapa kegunaan, yaitu:
Laporan keuangan mempunyai beberapa kegunaan, yaitu:
1.
Sebagai
pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik perusahaan.
2.
Alat
komunikasi antara aktivitas perusahan dengan pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap perusahan, seperti para kreditur/calon kreditur, investor/calon
investor, bankers, pemerintah dan lain-lain.
3.
Sebagai
alat perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan yang efektif bagi
manajemen, misalnya:
o Mengukur tingkat biaya dari kegiatan
perusahaan.
o Untuk mengukur efisiensi poses
produksi dan tingkat keuntungan yang dicapai.
o Untuk menentukan perlu tindaknya
kebijakan atau prosedur baru untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Isi Laporan Keuangan
Isi laporan Keuangan ada 4, yaitu :
1. Laba Rugi
2. Perubahan Capital
3. Neraca
4. Arus Kas
Bentuk neraca saldo
· Neraca (balance sheet)
Adalah laporan keuangan yang disusun secara sistimatis yang
menggambarkan posisi keuangan pada suatu saat tertentu yang terdiri dari
aktiva, kewajiban/utang/passiva, dan ekuitas/modal.
· Bentuk akun / skontro (Account From)
Bentuk ini mempunyai dua sisi , yaitu sisi debit untuk
merinci aktiva, dan sisi kredit untuk merinci kewajiban dan ekuitas.
· Bentuk laporan (Report From)
Dalam bentuk ini aktiva, kewajiban, dan ekuitas disusun
berturut-turut dari atas ke bawah.
Laporan Laba Rugi
Laporan Laba-Rugi Adalah laporan keuangan
yang memberikan imformasi keberhasilan yang dicapai atau kegagalan yang menimpa
suatu perusahaan dalam rangka menjalankan usahanya selama jangka waktu
(periode) tertentu, yang dinilai dengan jumlah satuan uang.
Unsur-unsur laporan laporan laba rugi biasanya terdiri dari
:
1.
Penghasilan
(Income) , ada dua macam penghasilan yaitu :
a. Pendapatan (revenues) , yaitu
penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas yang biasa dan yang dikenal
dengan sebutan berbeda , seperti penjualan barang dagangan , penghasilan jasa ,
pendapatan bunga , pendapatan deviden , royaltis , dan sewa.
b. Keuntungan (Gains) , yaitu pos lain
yang memenuhi definisi penghasilan dan mungkin timbul atau tidak timbul dalam
pelaksanaan aktivitas perusahaan yang rutin misalnya pos yang timbul dalam
pengalihan aktiva lancar , revaluasi sekuritas , kenaikan jumlah aktiva jangka
panjang.
2.
Beban
(expense) , dapat terdiri dari :
a. Beban yang timbul dalam pelaksanaan
aktivitas perusahaan yang biasa ( yang biasanya berbentuk arus kas keluar atau
berkurangnya aktiva seperti kas persediaan , aktiva tetap , yang meliputi
misalnya harga pokok penjualan , gaji dan upah , penyusutan.
b. Kerugian , yang mencerminkan pos
lain yang memenuhi definisi beban yang timbul atau tidak timbul dari aktivitas
perusahaan yang jarang terjadi , seperti misalnya rugi karena bencana kebakaran
, banjir , atau pelepasan aktiva tidak lancar.
Bentuk Laporan Laba Rugi
Bentuk-bentuk
Laporan Laba-Rugi :
·
Bentuk
Single Step, yaitu semua pendapatan digabungkan menjadi satu kelompok dan semua
beban digabungkan menjadi satu kelopok, kemudian dua kelompok tersebut
diselisihkan.
·
Bentuk
Multiple Step/Bertahap, yaitu dengan cara memisahkan pendapatan maupun beban
kedalam kelompok operasional dan non operasional. Dalam bentuk ini, penyajian
bagian pertama adalah rincian pendapatan operasional kemudian bagian kedua
rincian beban operasional. Dengan membandingkan dua bagian tersebut diperoleh
laba/rugi operasional/usaha pokok. Bagian ketiga adalah rincian pendapatan dan
beban non operasional. Hasil (kelompok pertama dan kelompok kedua) digabung
dengan hasil kelompok ketiga, diperoleh laba/rugi bersih.
Tujuan Laporan Keuangan
Menurut
Standar Akuntasi Keuangan (SAK) tahun 1996, tujuan laporan keuangan adalah
untuk memberikan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai pengambil keputusan ekonomi.
Sumber :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi
- http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/definisi-dan-fungsi-akuntansi/
- http://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_akuntansi_yang_berlaku_umum
- http://id.wikipedia.org/wiki/Neraca_(akuntansi)
- http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_laba/rugi
- http://dahlia-lya.blogspot.com/2012/01
- http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/laporan-keuangan-pengertian-dandasar.html
- http://massofa.wordpress.com/2008/02/09/akuntansi-keuangan-dan-laporan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar