Rabu, 13 November 2013

KOPERASI INDONESIA (EKONOMI-PAJAK DI INDONESIA)


Nanda Apriliana
2eb18/ 25212229

Tema : Tentang Ekonomi
Judul :
“ Sistem Perpajakan di Indonesiaa “


LANDASAN TEORI
Pajak didefinisikan dengan iuran kepada Negara terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali, langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran umum berhubungan dengan tugas Negara untuk menyelanggarakan pemerintahan.
Jenis Pajak
Pajak Pusat adalah pajak-pajak yang dikelola oleh Pemerintah Pusat yang dalam hal ini sebagian dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak - Departemen Keuangan
a.       Pajak Penghasilan (PPh)
PPh adalah pajak yang dikenakan kepada orang pribadi atau badan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam suatu Tahun Pajak. Yang dimaksud dengan penghasilan adlah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang berasal baik dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat digunakan untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan dengan nama dan dalam bentuk apapun. Dengan demikian maka penghasilan itu dapat berupa keuntungan usaha, gaji, honorarium, hadiah, dan lain sebagainya.
b.      Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
PPN adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean. Orang Pribadi, perusahaan, maupun pemerintah yang mengkonsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak dikenakan PPN. Pada dasarnya, setiap barang dan jasa adalah Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak, kecuali ditentukan lain oleh Undang-undang PPN. Tarif PPN adalah tunggal yaitu sebesar 10%. Dalam hal ekspor, tarif PPN adalah 0%..
“ Sistem Perpajakan di Indonesiaa “
Pengaruh pajak pada perekonomian
Pengaruh pajak terhadap perekonomian dapat kita bedakan menjadi pengaruh pajak terhadap produksi dan terhadap distribusi produksi
·         Pengaruh terhadap produksi
Perngaruh pajak tehadap produksi dapat dibagi dalam pengaruhnya terhadap produksi sebagai keseluruhan dan komposisi produksi. Pengaruhnya terhadap produksi sebagai keseluruhan berlangsung melalui pengaruh-pengaruhnya terhadap kerja, tebungan dan investasi. Kemudian lebih laju lagi kita melihat pengaruh-pengaruh pajak terhadap kerja, tebungan dan investasi melalui kemampuan dan keinginan; yaitu kemampuan dan keinginan untuk bekerja, menabung, dan mengadakan investasi.
·        Pengaruh pajak terhadap kemampuan untuk bekerja, menabung, dan
berinvestasi
Kemampuan setiap orang untuk bekerja akan berkurang apabila ia dikenai pajak yang dapat mengurangi efisiensi kerjanya. Oleh karena itu suatu pajak yang dikenakan kepada golongan yang mempunyai tingkat penghasilan yang rendah dalam suatu mesyarakat hanya akan menurunkan tingkat efisiensi baik bagi golongan orang-orang dewasa maupun golongan anak-anak pada masa yang akan datang.
·         Pengaruh pajak terhadap kemauan untuk bekerja, menabung, dan berinvestasi
Pada umunya dianggap bahwa pajak mempunyai pengaruh yang bersifat diinseftif artinya ialah mengurangi keinginan untuk bekerja, menabung, dan mengadakan investasi dari wajib pajak. Perlu ditambahkan bahwa hanya pajak yang mempunyai sifat dikenakan secara terus menerus akan berpengaruh terhadap keinginan untuk bekerja, menabung, dan mengadakan investasi. Sebagai contoh adalah pajak penghasilan dan pbb
·         Pengaruh pajak terhadap komposisi produksi
Pajak dapat mengakibatkan adanya penyimpangan dalam penggunaan faktor produksi, yaitu penggunaan yang seharusnya dpat menghasilakan produksi maksimum menuju kearah penggunaan yang menghasilkan produksi lebih sedikit. Oleh karenanya pajak yang dikenakan jangan sampai mengakibatkan adanya penyimpangan penggunaan faktor-faktor produksi atau kalau memang tidak dapat dihindarkan, pajak yang dikenakan dlam perekonomian jangan sampai menimbulkan terlalu benyak penyimpangan-penyimpangan.
·      Pengaruh pajak terhadap distribusi pendapatan
Baik atau tidaknya suatu kebijakan haruslah dipertimbangkan dari berbagai segi. Hendaknya kita ketahui pula bahwa tujuan pembangunan suatu negara pada umumnya adalah berupa peningkatan pendapatan nasional per kapita, penciptaan lapangan kerja, distribusi pendapatan yang lebih merata dan keseimbangan dalam neraca pembayaran internasional. Keempat tujuan umum pembangunan ini tidak selalu sejalan dan selaras dalam pencapaiannya, melainakan seringkali untuk mencapai tujuan yang satu terpaksa harus mengurangi keberhasilan dari tujuan yang lain.
·       Pengaruh pajak terhadap keinginan untuk bekerja
Pajak progresif  adalah pajak yang dikenakan dengan persentase yang semakin tinggi dengan semakin tingginya taxable capacity. Jadi rata-rata tingkat pajak akan meningkatkan untuk setiap dasar pajak. Jika pajak progresif dikenakan pada pendapatan kerja maka tenaga kerja tersebut akan berkurang keniginannya untuk bekerja.

Sistem perpajakan di indonesia
Sistem perpajakan di indonesia adalah  Self Asessment System, yang diamana Wajib Pajak diberi kebebasan untuk menghitung, menyetor dan melaporkanya  atau melaporkan pajaknya sendiri ke kantor pajak  .sebelum kita memahami lebih jauh dari sisiem pemungutan pajak di indonesia alangkah baiknya kita lebih bagus dahulu sistem perpajakan dari semua yang ada adalah sebagai berikut ;
1.      official assesment system
ini artinya adalah yang dimana disini pemerintah/fiskus  diberi kewenangan lebih/penuh kepada pemerintah untuk menentukan berapa besarnya pajak yang dikenakan dan yang akan di setor oleh wajib pajak ke pada negara
2.      withhoding tax
ini artinya adalah dimana disini dinyatakan bahwa pemberian wewenang kepada piha ketiga untuk menentukan/memotong  besarnya pajak yang di berikan oleh wajib pajak ke pada fiskus
3.      self assesment system 
disini artinya adalah dimana wajib pajak yang menentukan , menghitung dan membayar dan melaporkan opajak yang di berikan kepada fiskus , disini diberikan penuh tanggung jawab kepada wajib pajak untuk berindak secara aktive dan jujur di dalam pemberian pajak
diindonesia sendiri sebagai mana di jelaskan di atas bahwa pemungutan pajak dilakukan sebagaimana dinomor tiga di atas, diindonesia sendiri masih kurang kesadaran oleh masyarakatnya dalam membayar pajak , ini disebabakan kurangnya sosialisasi pemerintah menerapakan bahwa di dalam membayar pajak itu adalah sesuatu yang sangat penting di lakukan dan dimana apabila pajak tidak ada maka mustahil suatu negar bisa berkembang atau bertumbuh.

Teknik dan sistem pemungutan pajak
Dalam proses pemungutan  pajak tentunya tidaklah sembarangan, karena ada beberapa tehnik dalam pemungutan  pajak yang di lakukan  oleh pemerintah. Sebagai pemahaman awal perlu diketahuai perbedaan mendasar antara pajak dan retribusi adalah terletak pada timbal balik langsung. Untuk pajak tidak ada timbal balik langsung kepada para pembayar pajak, sedangkan untuk retribusi ada timbal balik langsung kepada pembayar retribusi. Dalam hal ini terdapat tiga cara dalam memungut pajak yang dikategorikan kedalam tiga golongan.
  • Yang prtama adanya wajib pajak yang menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan undang-undang perpajakan. Dalam bagian ini cara pembayaran dapat dilakukan dengan, Meterai, Pembayaran ke kas Negara. Dimana fiskus membatasi diri pada pengawasan, kadang kadang incidental atau secara teratur.
  • Selain itu juga ada kerja sama antara wajib pajak dan Fiskus dalam bentuk Pemberitahuan sederhana dari wajib pajak, Pemberitahuan yang lengkap dari wajib pajak.
  • Yang ketiga Fiskus menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang

Prinsip pemungutan pajak di Indonesia
Ada beberapa alasan atau prisip yang menyatakan suatu Negara untuk melakukan pemungutan pajak. Tentunya sebagai warga Negara Indonesia, kita harus lebih kritis akan hal yang menyangkut hubungan warga Negara dengan Negara itu sendiri, dan salah satunya adalah mengetahui mengapa warga Negara harus melakukan pembayaran pajak? Untuk mengetahuinya, maka berikut ini adalah beberapa macam tentang asas dari pemungutan pajak dari sebuah falsafah hokum:
a.       Teori Asuransi : teori ini menyangkut tentang asuransi Negara yang memberikan jaminan pada setiap warga Negara Indonesia.
b.      Teori kepentingan : teori ini menyangkut tentang hasil pajak tersebut yang akan di nikmati oleh seluruh waga Negara melalui pemungutan pajak oleh pemerintah.
c.       Teori bakti : dalam teori ini pajak adalah sesuatu hal yang harus di bayar oleh seluruh warga Negara Indonesia mengingat hal tersebut menjadi salah satu bakti dari warga Negara itu sendiri terhadap bangsa Indonesia.
d.      Teori pembangunan : teori pembangunan ini menyatakan bahwa pemungutan pajak adalah dana yang akan di gunakan untuk pembangunan yang di rasakan bersama.
Asas yang memperkuat mengapa Negara harus melakukan pemungutan pajak adalah asas four canons, dimana asas yang satu ini menjadi asas umun yang terdapat di dalam dunia perpajakan. Asas ini mulai di adakan pada tahun 1723 hingga 1790 dimana di jalankan oleh Adam Smith yaitu seorang bapak yang ahli dalam bidang ekonomi klasik yang terdapa dalam sebuah bukunya yang berjudul The Wealt of Narration.

Kegunaan pajak bagi pertumbuhan ekonomi negara
Sebelum kita mengatui pentingnya kegunaan pajak, pada umumnya pajak merupakan sejenis iuran pada suatu  Negara yang diberlakukan oleh pemerintah di Negara tersebut. Seperti halnya dindonesia terdapat banyak jenis pajak yang diberlakukan oleh pemerintah, Dimana untuk setiap pajak tersebut tentunya memiliki fungsi ataupun manfaat bagi suatu Negara. Karena pemerintah memberlakukan diadakannya pajak pastilah ada kegunaan tersendiri bagi Negara, khusunya dibidanag ekonomi. Sebagaimana halnya perekonomian dalam suatu rumah tangga atau keluarga, perekonomian negara juga mengenal sumber-sumber penerimaan dan pos-pos pengeluaran. Nah perlu diketahui pula pajak ini merupakan suatu sumber yang paling dominan dalam penerimaan Negara, karena tanpa pajak tentunya akan berpengaruh pada sebagian besar kegiatan Negara akan sulit untuk dilaksanakan. Dalam hal ini pentingnya diadakan pajak karaena tentunya banyak sekali kegunaan pajak bagi Negara, diantaranya pajak dapat menunjang proses pembanguna suatu  Negara seperti membiayai pembangunan sarana umum seperti jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit atau puskesmas, kantor polisi dan sebagainya.
Nah dalam pembangunan sarana umum tersebut tentunya menggunakan uang yang berasal dari pajak tersebut. Untuk diketahui pula bahwa pajak-pajak tersebut dipungut mulai dari belanja pegawai sampai dengan pembiayaan berbagai proyek pembangunan. Selain tiu pula terdapat manfaat lain dari pajak yaitu dapat  digunakan untuk pembiayaan-pembiayaan dalam  rangka memberikan rasa aman bagi seluruh lapisan masyarakat. Dimana lapisan-lapisan masayarakat setiap warga negara mulai saat dilahirkan sampai dengan meninggal dunia tentunya dapat  menikmati fasilitas atau pelayanan dari pemerintah yang semuanya dibiayai dengan uang yang berasal dari pajak-pajak yang dilakukan oleh pemerintah. Tentunya perlu dikatahui oleh anda banyak sekali kegunaan pajak yang dapat dirasakan secara tidak langsung. Karena seperti yang disebutkan tadi bahwa kegunaan pajak bagi Negara Kebanyakan berupa barang publik seperti jalan raya, sekolah, jembatan, dan fasilitas umun yang lainnya.
Nah untuk itu masyarakat di Indonesia haruslah rajin untuk membayar pajak karena dapat mendukung perkembangan infrastuktur akan semakin lancar. Dan janganlah untuk selalu berpikir negative terhadap pemerintah mengenai pembangunan yang berwawasan lingkungan yang berasal dari sektor pajak. Seperti diketahui Indonesia masih dalam situasi negara berkembang yang tentunya masih sangat rawan sekali investor asing yang mulai mundur yang dapat berpengaruh pula pada pembangunan yang ada di Indonesia. Dalam hal ini pajak biasanya diambil dari berbagai bentuk property seperti pajak sawah, pajak kendaraan, pajak rumah dan lain sebagainya. Yang mana hal ini biasanya dilakukan pada  jangka waktu tertentu. Disamping  itu pula fungsi dari penerimaan pajak di atas, disini pajak melaksanakan fungsi redistribusi. Nah bagi para masyarakat mulai dari sekarang  tingkatkanlah  kepatuhan terhadap wajib pajak secara baik dan benar . Demi untuk meningkatkan stabilitas pendapatn suatu Negara serta membantu proses pembanguna Negara yang lebih maju lagi sebagai kegunaan pajak tersebut..

Kamis, 09 Mei 2013

perekonomian indonesia TUGAS 2


PEREKONOMIAN INDONESIA “ Softskills “

TEMA
“ PERSAINGAN HARGA PRODUK DALAM NEGERI VS LUAR NEGERI DILIHAT DARI TINGGINYA BIAYA PRODUKSI  
JUDUL
“ PASAR DOMESTIK BERPENGARUH PADA PERSAINGAN PRODUK DALAM VS LUAR NEGERI  







Nama                          :           Nanda Apriliana
Kelas                           :           1 EB 24
NPM                          :           25212229
Tugas/Tulisan           :           Tugas ke – 2



UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
2012/2013
A B S T R A K

Tulisan ini dibuat untuk mengupas berbagai aspek tentang perekonomian indonesia, khususnya tentang pasar domestik yang berpengaruh pada persaingan harga produk luar negeri vs dalam negeri. Indonesia adalah salah satu negara yang mampu bersaing dengan negara lain, karena dari persaingan tersebut banyak dampak positifnya contohnya memajukan devisa negara dan membawa nama baik indonesia itu sendiri.
Tulisan ini membantu para pembaca untuk mengetahui dampak apa saja yang terjadi akibat persaingan. Pokok bahasan dalam tulisan ini mengupas tentang pasar domestik yang ternyata  berpengaruh atas persaingan harga produk dalam ataupun luar negeri, serta peranan sektor luar nengeri yang membantu menambahkan devisa negara. Untuk lebih jelasnya lagi saya telah menginformasikan semua pada tulisan ini.









LANDASAN TEORI
Pasar domestik
Indonesia harus menghadapi pergolakan ekonomi global pada tahun 2013 ini dengan optimis. Sebab, dalam hal perekonomian, pemerintah Indonesia tidak hanya berorientasi pada ekspor. Kebijakan ini sangat tepat karena fakta menunjukkan bila perdagangan dalam negeri memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi nasional di saat sejumlah negara maju justru terkena dampak krisis ekonomi global yang melanda Eropa dan Amerika.

Dampak-dampak atas persaingan produl dalam vs produk luar
Dampak positif :
·         Semakin mudah mengakses modal investasi dari luar negeri. Apabila investasinya bersifat langsung, misalnya dengan pendirian pabrik di Indonesia maka akan membuka lapangan kerja. Hal ini bisa mengatasi kelangkaan modal di Indonesia.
·         Semakin mudah memperoleh barang-barang yang dibutuhkan masyarakat dan belum bisa diproduksi di Indonesia.
Dampak negatif :
·         Kemungkinan hilangnya pasar produk ekspor Indonesia karena kalah bersaing dengan produksi negara lain yang lebih murah dan berkualitas. Misalnya produk pertanian kita kalah jauh dari Thailand.
·         Membanjirnya produk impor di pasaran Indonesia sehingga mematikan usaha-usaha di Indonesia. Misalnya, ancaman produk batik Cina yang lebih murah bagi industri batik di tanah air.








B A B   I
PENDAHULUAN


1.1              Latar Belakang
Berdasarkan pengertian ilmu ekonomi, ilmu ekonomi internasional yang mempelajari alokasi sumber daya yang langka guna memenuhi kebutuhan manusia. Masalah alokasi dianalisa dalam hubungan antara pelaku ekonomi satu Negara dengan Negara lain. Hubungan ekonomi internasional ini dapat berupa perdagangan, investasi, pinjaman, bantuan serta kerja sama internasional. Ekonomi internasional mencakup baik aspek mikro maupun makro. Aspek mikro misalnya menyangkut masalah jual beli secara internasional yang saling disebut dengan ekspor-impor. Kegiatan perdagangan internasional ini tergantung pada keadaan pasar hasil produksi maupun pasar faktor produksi yang merupakan salah satu topik dalam analisis ekonomi mikro. Masing-masing pasar saling berhubungan satu dengan lain yang dapat mempengaruhi pendapatan ataupun kesempatan kerja masalah ini merupakan topik makro.
Dapat ditarik kesimpulan dari uraian diatas adalah pada prinsifnya ada dua faktor yang menyebabkan timbulnya perdagangan internasional, yakni faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran.


1.2              Rumusan Masalah
1.      Jelaskan Pengaruh pasar domestik terhadap penompang produk nasional?
2.      Jelaskan pengaruh ekonomi Internasional terhadap ekonomi Nasional?
3.      Bagaimana keadaan dalam melakukan perdagangan internasional?
4.      Dampak akibat adanya persaingan antara produk dalam negeri vs produk luar negeri?
5.      Peranan sektor luar negeri terhadap ekonomi di Indonesia?






1.3              Tujuan dan Manfaat penulisan
Tujuan makalah ini dibuat adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah softskills tepatnya perekonomian indonesia.
Manfaat dari makalah ini adalah untuk menambah dan meningkatkan wawasan serta pengetahuan baik untuk kami sebagai penulis dan para pembaca, selain itu pembuatan makalah ini sebagai informasi untuk para pembaca lebih paham tentang pengaruh ekonomi internasional pada ekonomi nasional, serta dampak positif dan negatif dari persaingan produk dalam vs produk luar negeri, dan bagaimana peranan pemerintah dalam hal tersebut.


1.4              Metode Penulisan
Saya memakai metode dengan cara melakukan browsing disejumlah situs internet yaitu web, blog, maupun perangkat media massa yang diambil dari internet.
Selain itu dalam pengambilan informasi terkait pada tema diatas saya juga mengambil informasi dari majalah-majalah online untuk melengkapi data-data yang akan di sampaikan.


1.5              Sistematika Penulisan
Dalam penulisan tugas makalah softskills ini sistematika yang saya gunakan terbagi atas 3 bab yaitu bab pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Pada bab pendahuluan yang dibahas adalah latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan metode, sedangkan pada bab pembahasan yang dibahas adalah isi dari penulisan tugas ini, dan bab penutup yang dibahas hanya kesimpulan atas semua informasi yang ada.
Selain itu untuk melengkapi penulisan ini saya juga menambahkan abstrak dan landasan teori yang terkait dalam penulisan ini.






B A B  II
PEMBAHASAN

2.1       Pengaruh pasar domestik sebagai penompang produk nasional
Indonesia harus menghadapi pergolakan ekonomi global pada tahun 2013 ini dengan optimis. Sebab, dalam hal perekonomian, pemerintah Indonesia tidak hanya berorientasi pada ekspor. Kebijakan ini sangat tepat karena fakta menunjukkan bila perdagangan dalam negeri memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi nasional di saat sejumlah negara maju justru terkena dampak krisis ekonomi global yang melanda Eropa dan Amerika.
Di tengah menurunnya kinerja pasar ekspor, perdagangan antar daerah dan antar pulau bisa menjadi alternative yang sangat menjanjikan. Hal ini didukung oleh sangat beragamnya potensi sumber daya alam dan juga sumber daya manusia yang dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, suku, budaya.
Yang menarik, masing-masing pulau dan daerah memiliki potensi yang berbeda-beda dan saling mengisi satu sama lain. Fakta keragaman potensi antar daerah ini merupakan modal besar untuk menggerakkan roda perdagangan dalam negeri pada umumnya dan keuntungan ekonomi yang besar bagi tiap-tiap daerah.
Contoh yang paling mudah dilihat adalah potensi Pulau Jawa sebagai sentra pemasaran berbagai produk dan komoditas dari Luar Pulau Jawa, semisal Sulawesi, Kalimantan, Papua dan Sumatera. Pasalnya, pulau ini paling padat penduduknya dan sangat sempit lahannya untuk dapat memenuhi segala kebutuhan hidupnya.
Langkah yang diambil oleh Kemendag untuk memperkuat pasar domestik ini juga sejalan dengan Rencana Strategis Kementerian Perdagangan Periode 2010-2014. Dijelaskan bahwa Pembangunan Perdagangan dalam lima tahun ke depan akan berlandaskan pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 yang dijabarkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2010-2014 serta bertumpu pada keseimbangan antara pembangunan perdagangan dalam negeri dan pembangunan perdagangan luar negeri. Artinya, peningkatan pertumbuhan ekspor nonmigas dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi harus diiringi dengan penguatan perdagangan dalam negeri untuk menjaga kestabilan harga dan ketersediaan barang domestik serta menciptakan iklim usaha yang sehat. Terkait dengan ini, maka arah kebijakan pembangunan perdagangan dalam negeri adalah: “Peningkatan penataan sistem distribusi nasional yang menjamin kelancaran arus barang dan jasa, kepastian usaha, dan daya saing produk domestik” .
Adapun strategi yang telah ditetapkan dalam periode 2010-2014 adalah:
1.      Meningkatkan integrasi perdagangan antar dan intra wilayah melalui pengembangan jaringan distribusi perdagangan, untuk mendorong kelancaran arus barang sehingga ketersediaan barang dan kestabilan harga dapat terjaga.
2.      Meningkatkan iklim usaha perdagangan, melalui persaingan usaha yang sehat dan pengamanan perdagangan, untuk mendorong pengembangan usaha kecil menengah, peningkatan usaha ritel tradisional dan modern, bisnis waralaba, termasuk pengembangan pola kerja sama yang saling menguntungkan antarpelaku usaha.
3.      Mendorong terciptanya pengelolaan resiko harga, transparansi harga, pemanfaatan alternatif pembiayaan, dan efisiensi distribusi melalui peningkatan efektivitas perdagangan berjangka, sistem resi gudang, dan pasar lelang.
4.      Meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dengan memaksimalkan potensi pasar domestik melalui pemanfaatan daya kreasi bangsa.
5.      Memperkuat kelembagaan perdagangan dalam negeri yang mendorong terwujudnya persaingan usaha yang sehat, efektivitas perlindungan konsumen serta menciptakan perdagangan berjangka, sistem resi gudang, dan pasar lelang yang efisien.

Potensi Pasar Domestik
Belum lama ini McKinsey Global Institute dalam laporan risetnya berani memproyeksikan Indonesia sebagai negara berperekonomian terbesar ketujuh dunia pada tahun 2030 nanti, yakni dengan 135 juta konsumen potensial dengan pasar bernilai USD 1,8 triliun. Angka-angka itu menunjukkan betapa besarnya potensi pasar domestik yang bisa dioptimalkan, baik oleh para investor maupun para pelaku usaha dalam negeri. Dengan kata lain, fakta ini merupakan tantangan bagi para pelaku industri manufaktur dalam negeri untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan global dalam memenuhi kebutuhan barang dan jasa konsumen pasar domestik.
Adapun kunci utama untuk berdiri kokoh dalam persaingan tersebut adalah kemampuan berinovasi, baik dari segi produksi maupun dari sisi pemasarannya. Hal ini penting karena kelas menengah Indonesia yang sedang tumbuh pesat saat ini merupakan konsumen-konsumen cerdas yang dinamis, berselera tinggi dan memiliki daya beli yang cukup kuat.
Bahkan, mayoritas mereka ini diprediksi para pakar ekonomi tidak akan mempersoalkan harga, tapi lebih mementingkan desain, kualitas, dan keragamaan produk. Karena itu, dalam peta persaingan perdagangan domestik ke depan para pelaku usaha nasional dituntut untuk mampu menjawab kebutuhan konsumen yang menghendaki produk-produk yang berkualitas, inovatif, variatif dan harga yang bersaing.

Sektor Logistik Penentu Daya Saing
Dalam dunia perdagangan, semua aktivitas di sektor logistik meme­gang peranan yang sangat penting dalam menentukan daya saing se­buah produk atau komoditas. Artinya, produk atau komoditas yang unggul sekalipun tidak akan mampu bersaing di tengah-tengah per­saingan pasar yang ada. Sebab, besarnya biaya logistik akan sa­ngat ber­pengaruh kepada kekompetitifan harga dari produk atau komoditas.
Semua itu adalah tantangan besar yang harus bersama-sama diselesaikan untuk mendukung kinerja perdagangan dalam negeri dan juga perdagangan luar negeri secara umum. Karena, efektivitas waktu dan efisiensi biaya logistik harus menjadi muara dari semua aktivitas logistik tersebut.
Paling tidak, ada dua faktor penyebab rendahnya daya saing beberapa produk dan komoditas Indonesia. Pertama, adalah tingginya biaya logistik itu. Yakni, akumulasi dari biaya sejumlah indicator yang terkait langsung dengan biaya logistik. Diantara unsur-unsur yang menjadi penyebab tingginya biaya logistik itu adalah; 1) Belum optimalnya pemanfaatan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung proses pemantauan arus barang antar wilayah; 2) Sarana yang mahal dalam hal pengadaan alat angkut truk dan kapal laut (pajak dan suku bunga tinggi); 3) Masih ada sejumlah regulasi logistik yang tidak sinkron antara pemerintah pusat dan daerah; 4) Rendahnya kompetensi SDM logistik; 5) Masih mengandalkan sejumlah armada yang tidak layak beroperasi.
Kedua, lamanya waktu kirim juga termasuk hal yang menyebabkan kurang kuatnya daya saing komoditas Indonesia di pasar nasional, regional maupun internasional. Faktor kedua ini membutuhkan perbaikan-perbaikan dan penambahan sejumlah prasarana logistik yang ada saat ini, seperti jalan raya, pelabuhan, dan hubungan antar moda.
Perlu dijadikan pengingat, bahwa laporan World Economic Forum 2009-2012 pernah menyebutkan bila kualitas infrastruktur Indonesia masih berada pada peringkat 82 dari 134 negara yang disurvei. Dengan peringkat tersebut, kita masih kalah dengan Malaysia yang berada di peringkat 23.
Dalam kerangka itu pula, sebagaimana diamanatkan oleh Cetak Biru Sislognas, pengembangan sistem logistik nasional juga diarahkan untuk mewujudkan konektivitas antar satu lokasi dengan lokasi lainnya, atau konektifitas antara pusat-pusat produksi dengan pasar (pusat konsumsi).
Perlu saya ingatkan, bahwa salah satu tujuan penting adanya cetak biru Sislognas adalah peningkatan kemampuan dan daya saing agar berhasil dalam persaingan global. Karena itu, dalam edisi-edisi ke depan, saya berharap besar buletin Info Logistik ini bisa memberikan wawasan-wawasan segar bagi seluruh pihak yang terkait dengan pembangunan logistik Indonesia dalam rangka meningkatkan daya saing produk-produk dan berbagai komoditas nasional di persaingan global.

2.2       Pengaruh ekonomi Internasional terhadap ekonomi Nasional
Adanya keterkaitan dan ketergantungan serta persaingan global antar negara didunia menyebabkan hampir semua kehidupan dalam suatu negara dipengaruhi (terpengaruh) oleh ekonomi intenrasional. 
Dewasa ini bisa dikatakan tidak ada lagi negara yang AUTARKI, yaitu negara yang hidup terisolir, tanpa mempunyai hubungan ekonomi, keuangan, maupun perdagangan internasional (ekspor dan impor).
Pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional suatu negara dapat dilihat dalam dua aspek yaitu aspek makro dan aspek mikro. Aspek Makro dapat ditinjau dari sisi supply and demand, serta dari sisi perhitungan pendapatan nasional. Sedangkan dari aspek mikro, dapat dilihat dari sisi pengaruh pengaruh fluktuasi kurs valas terhadap kegiatan perusahaan di dalam negeri suatu negara :
·         Aspek Makro dilihat dari Sisi Supply and Demand.
·         Aspek Makro Dilihat Dari Sisi Perhitungan Pendapatan Nasional Secara teoritis

2.3       Keadaan dalam melakukan perdagangan internasional
untuk melakukan Perdagangan Internasional, suatu negara harus melakukan Spesialisasi. Namun spesialisasi yang terlalu jauh tidak dapat diterapkan dalam semua keadaan terutama dalam keadaan-keadaan berikut ini: 
a.       Ketidak stabilan pasar luar negeri. 
Misalnya perdagangan yang terspesialisasi hanya memproduksikàn karet dan kayu. Apabila harga karet dan harga kayu dunia jatuh, maka perekonomian dalam negeri otomatis akan ikut jatuh. Spesialisasi bisa meningkatkan pendapatan riil masyarakat secara maksimal, tetapi dengan risiko terjadi ketidak stabilan yang tinggi. Sebaliknya diversifikasi lebih menjamin kestabilan pendapatan tetapi dengan konsekuensi harus mengorbankan sebagian dari kenaikan pendapatan dan spesialisasi. Sekarang hampir semua negara di dunia menyadani bahwa spesialisasi yang terlalu jauh (meskipun didasarkan atas prinsip keunggulan komparatif. seperti yang ditunjukkan oleh teori ekonomi) bukanlah keadaan yangbaik. Manfaat dari diversifikasi harus pula diperhitungkan. 

b.      Keamanan Nasional. 
Bayangkan suatu negara hanya mem produksikan satu barang, misalnya karet, dan harus mengimpor seluruh kebutuhan bahan makanannya Meskipun karet adalah cabang produksi di mana negara tersebut memiliki keunggulan komparatif yang paling tinggi, sehingga bisa meningkatkan CPF nya setinggi mungkin, tentuhya keadaan seperti di atas tidak sehat. Seandainya terjadi perang atau apapun yang menghambat perdagangan luar negeri, dari manakah diperoleh bahan makanan bagi penduduk negara tersebut? Jelas bahwa pola produksi seperti yang didiktekan oleh keunggulan komparatif tidak harus selalu diikuti apabila ternyata kelangsungan hidup negara itu sendiri sama sekali tidak terjamin.

c.       Dualisme. 
Sejarah perdagangan internasional negara-negara sedang berkembang terutama semasa mereka masih menjadi koloni negara-negara Eropa. ditandai oleh timbulnya sektor ekspor yang berorientasi ke pasar dunia dan yang sedikit sekali berhubungan dengan sektor tradisional dalam negeri.
Sektor ekspor seakan-akan bukan merupakan bagian dan negreri itu, tetapi bagian dan pasar dunia. Dalam keadaan seperti spesialisasi ini dimana perdagangan internasional tidak memberi manfaat kepada perekonomian dalam negeri. Keadaai ini di negara-negara sedang berkembang setelah kemerdekaan mereka, memang sudah menunjukkan perubahan. ‘namun Seringkali belum merupakan perubahan itu tidak terlalu fundamental. Sektor ekspor yang’ “modern” masih nampak belum bisa menunjang sektor dalam negeri yang “tradisional” 

Semenjak bergulirnya konsep pasar bebas, ada fenomoena kekhawatiran dari negara-negara berkembang bahwa produksi dalam negeri akan hancur karena perdagangan bebas. Ketakutan ini juga dirasakan oleh negara–negara Maju. 
Dalam Menghadapi fenomena itu, negara dapat mencoba melakukan penanggulangan dalam menghadapi dampak pasar bebas bagi perekonomian domestik mereka. Setidaknya ada dua cara dari dalam dan dari luar :
·         Dari dalam negeri, mereka melakukan berbagai hambatan dan prokteksi untuk beberapa produk dalam negeri.
·         Dari luar negeri, dengan cara menggandeng beberapa negara untuk membentuk blok perdagangan yang berguna, melindungi ekonomi domestik masing-masing negara.


2.4       Dampak akibat adanya persaingan produk dalam vs luar negeri
Dampak positif adanya persaingan produk dalam dan luar negeri, antara lain :
·         Semakin terbukanya pasar untuk produk-produk ekspor, dengan catatan produk ekspor Indonesia mampu bersaing di pasar internasional. Hal ini membuka kesempatan bagi pengusaha di Indonesia untuk melahirkan produk-produk berkualitas, kreatif, dan dibutuhkan oleh pasar dunia.
·         Semakin mudah mengakses modal investasi dari luar negeri. Apabila investasinya bersifat langsung, misalnya dengan pendirian pabrik di Indonesia maka akan membuka lapangan kerja. Hal ini bisa mengatasi kelangkaan modal di Indonesia.
·         Semakin mudah memperoleh barang-barang yang dibutuhkan masyarakat dan belum bisa diproduksi di Indonesia.
·         Semakin meningkatnya kegiatan pariwisata, sehingga membuka lapangan kerja di bidang pariwisata sekaligus menjadi ajang promosi produk Indonesia.
Dampak negatif dari persaingan produk dalam dan luar negeri sebagai berikut :
·         Kemungkinan hilangnya pasar produk ekspor Indonesia karena kalah bersaing dengan produksi negara lain yang lebih murah dan berkualitas. Misalnya produk pertanian kita kalah jauh dari Thailand.
·         Membanjirnya produk impor di pasaran Indonesia sehingga mematikan usaha-usaha di Indonesia. Misalnya, ancaman produk batik Cina yang lebih murah bagi industri batik di tanah air.
·         Ancaman dari sektor keuangan dunia yang semakin bebas dan menjadi ajang spekulasi. Investasi yang sudah ditanam di Indonesia bisa dengan mudah ditarik atau dicabut jika dirasa tidak lagi menguntungkan. Hal ini bisa memengaruhi kestabilan ekonomi.
·         Ancaman masuknya tenaga kerja asing (ekspatriat) di Indonesia yang lebih profesional SDMnya. Lapangan kerja di Indonesia yang sudah sempit jadi semakin sempit.


2.5       Peranan sektor luar negeri bagi ekonomi indonesia
Perdagangan luar negeri merupakan salah satu dari dua kekuatan ekonomi yang melatar belakangi perekonomian Indonesia saat ini. Selain perdagangan luar negeri, pertanian / perkebunan juga merupakan kekuatan ekonomi. Masing-masing memiliki peran dalam perekonomian Indonesia.
Sektor pertanian / perkebunan memiliki peran dalam penyediaan barang-barang untuk diekspor sedangkan perdagangan luar negeri yang mengekspor barang-barang tersebut ke luar negeri. Selain itu perdagangan luar negeri juga memperkuat cadangan devisa negara. Saat ini perdagangan luar negeri Indonesia masih dikuasai oleh ekspor dari sektor pertanian dan perkebunan. Walaupun pernah mengalami kemunduran, tetapi perdagangan lluar negeri masih bisa menciptakan surplus perdagangan luar negeri dua setengah kali lebih besar dari tahun 2008.
Perdagangan luar negeri juga dapat lebih cepat bangkit dari krisis ekonomi global dibandingkan dengan pemulihan sektor industri yang ada di Indonesia. Perdagangan luar negeri sangat berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Dan jika diperhatikan dan diurus dengan sebaik mungkin, perdagangan luar negeri bisa menjadi tulang punggung bahkan menjadi unggulan perekonomian Indonesia. Dan menurut saya, selagi perdagangan luar negeri masih sangat menguntungkan perekonomian Indonesia dan memperkuat cadangan devisa negara seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Pemerintah sebaiknya bisa mengurus dan memperbaiki lagi system atau kinerja perdagangan luar negeri yang masih perlu diperbaiki. Serta mempertahankan apa yang telah dihasilkan dari kinerja perdagangan luar negeri, agar pengaruhnya terhadap perekonomian Indonesia dapat lebih besar lagi.
Manfaat dari perdagangan internasional ini adalah:
1.      memperoleh barang yang tidak diproduksi di negeri sendiri
2.      Memperoleh keuntungan dari spesialisasi produksi bagi tiap-tiap negara
3.      Memperluas pasar hasil produksi dan menambah keuntungan
4.      Meningkatkan devisa
5.      Meningkatkan teknologi modern
6.      Meningkatkan hubungan persahabatan antarnegara
7.      Kebutuhan setiap negara dapat terpenuhi
Faktor-faktor yang mendorong perdagangan internasional adalah :
1.      Perbedaan sumber daya alam yang dimiliki
2.      Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa di dalam negeri
3.      Keinginan untuk memperoleh keuntungan dan meningkatkan penerimaan negara
4.      Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
5.      Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.
6.      Adanya perbedaan kondisi di setiap negara sehingga menyebabkan perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi
7.      Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang
8.      keinginan untuk menjalin kerjasama, hubungan politik, dan dukungan dari negara lain
9.      Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negarapun di dunia dapat memenuhi kebutuhan hidup sendiri
10.  Adanya keterbatasan produksi



Beberapa alasan mengapa suatu Negara memerlukan Negara lain dalam kehidupan ekonominya adalah :
a.      Pertama, tidak semua kebuthan masyarakatnya dapat dipenuhi oleh komoditi yang dihasilkan di dalam negeri, sehingga untuk memnuhi kebuthan tersebut, harus dilakukan impor dari Negara yang memproduksinya.
b.      Karena terbatasnya konsumen, tidak semua hasil produksi dapat dipasarkan di dalam negeri, sehingga perlu dicari pasar luar di luar negeri
c.        Sebagai sarana untuk melakukan proses alih teknologi. Dengan membeli produk asing suatu Negara dapat mempelajari bagaimana produk tersebut dibuat dan dipasarkan, sehingga dalam jangka panjang dapat melakyukan produksi untuk barang yang sama.
d.       Secara ekonomis dan matematis perdagangan antar Negara dapat mendatangkan tambahan keuntungan dan efisiensi dari dilakukannya tindakan spesialisi produksi dari Negara-negara yang memilki keuntungan mutlak dan/ atau keuntungan berbanding.



















B A B  III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan
Dalam tulisan ini saya sebagai penulis ingin menyimpulkan atas semua bahasan yang telah di bahas pada bab pembahasan.
Persaingan di Indonesia semakin berkembang pesat sejak adanya pasar domestik, yang dahulunya produk dalam negeri tidak dikenal semenjak adanya persaingan ini produk dalam negeri menjadi dikenal.
Namun akibat dari persaingan ini sendiri adalah banyak negara lain yang sering mengakui produk indonesia sebagai produk negaranya, ya karena memang kualitas produk indonesia tidak kalah baik dari produk negara lain.
            Dalam tulisan ini saya juga bisa menyimpulkan bahwa persaingan harga atas produk dalam vs produk luar negeri dapat meningkatkan devisa negara


3.2       Saran
·         Karena waktu dulu adanya pengakuan produk dalam negeri menjadi produk negara lain saya pikir keamanan atas produk produk indonesia harus diperketat.
·         Pemerintah harus meningkatkan mutu kualitas produk agar produk indonesia tidak kalah saing dengan produk lain.












DAFTAR PUSTAKA