Minggu, 26 Juni 2016

Rangkuman Bab 9 dan 10

BAB 9
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL


TANTANGAN DAN PELUANG DALAM ANALISIS LINTAS NEGARA
            Analisis keuangan lintas Negara menggunakan banyak yurisdiksi.eorang analis contohnya bias saj memiliki kesempatan untuk memiliki kesempatan untuk meneliti sebuah perusahaan diluar Negara asalnya atau membandingkan perusahaan- perusahaan dari dua Negara atau lebih. Tantangan- tantangan yang unik menanti mereka yang melakukan analisis internasional.
Analisis keuangan dan valuasi internasional digambarkan dengan banyak kontradiksi. Di satu sisi ,pergerakan harmonisasi standar akuntansi yang cepat dapat menyebabkan tingginya komparabilitas informasi keuangan di seluruh dunia.

KERANGKA KERJA ANALISIS BISNIS
            Palepu, Bernard, dan Healy membuat suatu kerangka dasar yang berguna untuk analisis bisnis dan valuasi denegan menggunakan data laporan keuangan. Kerangka dasar tersebut terdiri dariempat tahap analsis: (1). Analisis strategi bisnis (2)Analisis akuntansi (3)Analisis keuangan (4)Analisis prospektif.

ANALISIS STRATEGI BISNIS INTERNASIONAL
Analisis strategi bisnis merupakan sebuah langkah awal yang penting dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan sebuah pemahaman kualitiatif mengenai sebuah perusahaan dan para pesaingnya dalam iklim ekonominya. Hal ini menjamin bahwa analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan sebuah sudut pandang menyeluruh. Dengan mengidentifikasikan poros-poros pergerakan keuntungan yang utama dan risiko-risiko bisnis ,analisis strategi usaha membantu para analis untuk membuat peralaman yang realistis.
Ketersediaan Informasi
Analisis strategi bisnis sangat sulit di beberapa Negara karena kurangnya informasi yang dapat dipercaya tentang perkembangan makro ekonomi. Pemerintah dinegara maju kadang menyalahkan penerbitan statik ekonomi yang salah atau menyesatkan Memperoleh informasi mengenai industri juga sulit dibanyak negara dan kualitas informasi perusahaan sangat berbeda. Ketersediaan informasi khusus perusahaan sangat rendah di banyak negara ekonomi berkembang.

Rekomendasi untuk Analisis
batasan data membuat  analsis starategi bisnis sulit dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tradisional. Seringkali, ,kunjunan dilakukan untuk mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimana industri serta perusahaan benar – benar  beroperasi, khususnya dinegara-negara pasar berkembang. WWW juga menawarkan akses  cepat terhadap informasi yang hingga akhir-akhir ini masih belum tersedia atau sulit didapatkan.

ANALISIS AKUNTANSI
Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menilai tingkat dimana hasil- hasil laporan sebuah perusahaan menggambarkan realitas ekonomi.  analis harus menilai kebijakan dan perkiraan akuntasi perusahaan tersebut, dan menilai sifat tingkat fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan.
Para manajer perusahaan diperbolehkan untuk melakukan  berbagai penilain  yang berhubungan  dengan akuntansi,karena merekalah yang mengetahui tentang  operasi dan kondisi keuangan perusahaannya. Healy dan koleganya  menyarankan proses berikut ini untuk evaluasi kualitas akuntansi sebuah perusahaan :
  1. identifikasikanlah kebijakan akuntansi utama
  2. Analisislah fleksibilitas akuntansi
  3. Mengevaluasila strategi akuntansi
  4. Mengevaluasi kualitas pengungkapan
  5. menidentifikasi potwnsi tanda bahaya
  6. Menyesuaikan penyimpangan- penyimpangan akuntansi
Kualitas pengungkapan dan tingkat kepastian  audit juga harus benar-benar dicermati ketika melakukan analisis terhadap laporan keuangan sebuah perusahaan Jerman. Pengungkapan catatankaki kebijakan akuntansi cukup terbatasi jumlahnya dalam beberapa laporan tahunan perusahaan.

ANALISIS KEUANGAN INTERNASIONAL
Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu, dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas merupakan alat bantu yang penting dalam melakukan analisis keuangan. Analisis rasio mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama,perbandingan rasio suatu perusahaan antar waktu atau dengan periode fiskal yang lain, dan atau perbandingan rasio terhadap beberapa tolok ukur yang absolut.Analisis arus kas berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan, yang di bedakan menurut kegiatan  operasional , investasi dan pendanaan.

ANALSIS PROSPEKTIF INTERNASIONAL
Analisis prospektif menggunakan dua langkah : perhitungan perkiraan dan valuasi.dalam perhitungan perkiraan , para analis membuat perkiraan yang jelas mengenai prospek sebuah perusahaan berdasarkan strategi bisnis, akuntansi dan analisi keuangannya. Dalam valuasi, analis mengubah perkiraan kuantitatif menjadi perkiraan nilai sebuah perusahaan. Valuasi digunakan secara lengkap atau jelas dalam banyak keputusan bisnis. Banyak pendekatan valuasi yang digunakan, mulai dari analisis arus kas sekarang hingga teknik-teknik yang lebih sederhana yang .berdasarkan pada kelipatan berbasis harga Para ahli dalam bidang valuasi internasional memberikan peringatan kepada mereka yang melakukan analisis prospektif internasional: “Setiap peraturan yang telah Anda pelajari di negara asal Anda tidak akan berguna di luar negeri”. Fluktuasi nilai tukar, perbedaan akuntansi, praktik dan kebiasaan bisnis yang berbeda, perbedaan pasar modal, dan banyak faktor lainnya yang akan berpengaruh besar terhadap dalam perkiraan dan valuasi internasional.

ANALISIS dan AUDIT LAPORAN KEUANGAN
Dalam bagian sebelumnya mengenai analisis akuntansi, kami menuliskan pentingnya penilaian kualitas informasi yang ada dalam catatan-catatan perusahann yang diterbitkan. Pembaca yang bijak harus menilai kecukupan pengukuran akuntansi yang dipergunakan dan menghilangkan penyimpangan yang disebabkan oleh penggunaan metode-metode akuntansi yang dirasa tidak tepat.

Fungsi Pembuktian
Para auditor independen melakukan fungsi pembuktian dalam laporan keuangan. Sebagai ahli kompeten dari luar mereka meninjau informasi keuangan yang diberikan oleh direksi suatu perusahaan dan kemudian membuktikan reliabilitas, kewajaran, dan aspek-aspek kualitas lainnya.proses ini menentukan dan mempertahankan integritas informasi keuangan tersebut.
Selain keputusan dan pengaruh minat masyarakat, audit independen membawa efisiensi ke dalam proses laporan keuangan. Jika pengguna informasi keuangan mendapatkan informasinya sendiri dan menguji informasi ini nomor per nomor dan pengguna demi pengguna, akan menghasilkan sebuah proses yang memakan biaya yang sangat tinggi. Dalam hal ini, pembagian tanggung jawab akan sangat berguna.Pembuktian independen mereka memmungkinkan para pembaca laporan diseluruh dunia membedakan praktik-praktik akuntansi diterima dan tidak diterima secara umum dan untuk menilai kualitas laporan keuangan pada biaya yang lebih rendah dari orang lain.

Laporan Audit
Pembuktian auditor biasanya disampaikan kepada para pembaca laporan keuangan melalui laporan audit. Laporan ini mengikuti atau dalam beberapa kasus mendahului laporan keuangan utama suatu perusahaan yang ada dalam laporan tahunannya.

Audit dan Kreadibilitas
Kredibilitas laporan keuangan memiliki beberapa landasan. Landasan-landasan tersebut meliputi, tapi tidak terbatas pada sumber standar audit pelaksanaannya dan profesionalisme individu atau kelompok yang melakukan audit.
Mekanisme dan Penaggulangan
Kita telah melihat bahwa laporan-laporan audit berbeda diseluruh dunia dalam isis dan informasinya. Dengan tidak adanya harmonisasi standar-standar audit, para analis keuangan harus bisa memahami syarat-syarat audit yang ada di negara dengan entitas bisnis di mana laporan keuangannya sedang benar-benar diteliti. Jika hal ini gagal, keuangannya telah diaudit oleh firma audit yang baik dan terkenal karena keahlian profesional dan integritasnya merupakan salah satu pilihan penanggulangan. Jika risikonya tinggi, misalnya untuk penanam modal institusional, memberikan pendapat kedua dalam audit oleh sebuah firma audit berkelas internasional merupakan salah satu pilihan lainnya.

Audit Internal
Audit eksternal yang aman dari sebuah laporan keuangan suatu entitas adalah sebuah syarat yang diharuskan untuk mejamin kredibilitas komunikasi manajemen dengan pihak-pihak luar. Namun, itu saja tidak cukup. Efektivitas sistem kontrol internal suatu perusahaan sama pentingnya karena sistem tersebut memberikan lebih banyak sistem “periksa dan perhitungan” yang tepat waktu daripada yang diberikan oleh auditor dari luar perusahaan. Aktivitas jasa yang membentuk dan mengawasi sistem kontrol internal suatu perusahaan adalah fungsi audit internal.

Organisasi Profesional
Profesional yang berfokus pada audit internal disediakan oleh institute of internal auditors,yang bermarkas di amerika serikat dan memiliki keanggotaan internasional dan didirikan pada tahun 1944.

Mengembangkan Peran Audit Internal
Perkembangan awal audit ineternal pertama kali ada di Eropa dimana banyak negara membuat regulasi yang secara khusus merujuk pada fungsi-fungsi audit internal dan persyaratannya. Para auditor awalnya menggunakan mentalitas “polisi lalu lintas” dalam pekerjaan mereka. Dalam sebuah lingkungan persaingan global para manajer melihat saat ini pada auditor internal dengan keahlian yang melebihi fungsi control tradisional Firma akuntansi publik internasional yang besar dari PricewaterhouseCoopers memberikan 10 perintah bagi para auditor internal untuk meningkatkan nilai mereka pada perusahaan-perusahaan yang berjalan dalam pasca Enron. Perintah-perintah tersebut adalah:
  1. Meningkatkan dialog dengan direksi atas dan direktur untuk menentukan sasaran audit internal dengan nilai yang bertambah dengan jelas (misalnya, maslaah-masalah strategis, manajemen risiko dan perlindungan asset perusahaan )
  2. Meluruskan untuk memenuhi harapan para pemegang saham utama (pemegang saham, direksi eksekutif,,auditor eksternaldan pengatur pasar)
  3. Berfikir dan bertindak secara strategis
  4. Memperluas cakupan audti untuk mencakup “tone set at the top,” perlakuan direksi eksekutif dalam melindungi perusahaan
  5. Menilai dan memperkuat keahlian untuk mengaudit bisnis yang kompleks
  6. Mengangkat teknologi dalam area-area berisiko tinggi
  7. Berfokus pada kemampuan manajemen risiko perusahaan
  8. Membuat proses audit menjadi dinamis
  9. Memperkuat proses jaminan kualitas
  10. Mengukur kinerja yang meningkat terhadap harapan para pemegang saham.

BAB 10
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJERIAL
PEMODELAN BISNIS
Chareles Noski mantan CFO dan wakil ketua AT&T , menyatakan :
Saya fikir CFO akan melanjutkan untuk mengembangkan, dengan lebih menekankan pada permasalahan strategis untuk menghadapi perusahaan dan peryaratan dimana CFO menjadi rekan bisnis dengan CEO pemenuhan dan kendali intenl mungkin akan menjadi bagian dari pekerjaan,daya saing, dan kriteria perusahaan akan mendapatkan momentunya.
Pemodelan bisnis adalah penggambaran besar dan terdiri atas perumusan,pelaksanaan dan penilaian sebuah rencana bisnis jangka panjang. Hal ini meliputi empat dimensi kritis :
  1. Mengidentifikasi factor-faktor kunci yang berhubungan dengan kemajuan perusahaan sebelumnya
  2. Merumuskan teknik yang tepat untuk memperkirakan penilaian dan pengembangan kemampuan perushaan untuk memakai atau memanfaatkan semua perkembangan ini.
  3. Mengembangkan system informasi untuk mendukung pilihan-pilihan strategis
  4. Menerjemahkan pilihan yang ada kedalam serangkaian tindakan yang jelas.
MATERI PERENCANAAN
Materi seperti ini adalah analisis WOTS-UP. Hal ini berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan yang hubungannya dengan lingkungan operasi perusahaan.teknik ini membantu manajemen untuk menghasilkan serangkaian strategi yang bias diterima.

PENGANGGARAN MODAL
Penanaman modal luar negri ecara langsung biasanya melibatkan jumlah uang yang besar dan prospek yang belum pasti.risiko investasi ditambahkan dengan sebuah perubahan yang tidak biasa,kompleks, secara konstan dalam lingkungan internasional.ada metode canggih dalam keputusan penanaman modal. Prosedur ada untuk menentukan struktur modal optimum perusahaan, mengukur biaya modalnya dan meniai investasi alternative dalam keadaan yang belum pasti.
Penyesuaian model perencanaan multinasional dari tradisional telah dibentuk dalam tiga area pengukuran : 1) menetukan akibat relevan dari investasi multinasional, 2) mengukur arus kas yang diperoleh dan 3) menghitung biaya modal multinasional semua penyesuaian ini memberikan data yang mendukung ppilihan strategis, langkah 3 dalam proses pemodalan perusahaan.

PERPEKTIF IMBALAN KEUANGAN
Seorang manager harus menentukan imbalan yang relevan untuk menilai sebuah peluang investasi luar negeri. Namau imbalan yang relevan adalah sebuah masalah perspektif. Haruskah manager keuangan internasional menilai hasil investasi dari proyek perspektif luar negri atau perusahaan induk ? hasil dari kedua perspektif tersebut bisa berbeda secara signifikan yang berhubungan dengan (1) pembatasan pemerintah dalam repatriasi pendapatan dan modal, (2) biaya izin,royalty,dan pembayaran lainnya yang memberikan pendapatan bagi induk bukan biaya tambahan, (3) nilai inflasi nasional yang berbeda ,(4) perubahan nilai mata uang luar negri, dan (5) perpajakan yang berbeda.

PENGUKURAN HASIL TERDUGA
Sangatlah sulit untuk mengukur arus kas terduga dari sebuah investasi luar negeri. Anggaplah untuk diskusi ,bahwa Samsung electronics U.S. yang di anggap membeli 100 persen kepemilikan fasilitas produksi di rusia. Perusahaan induk amerika serikat akan membiayai separuh investasi secara tunai dan peralatan: neraca akan dihitung oleh bank local yang memberikan pinjaman pada bursa saham. Fasilitas rusia akan mengimport setengah material mentah dan komponennya dari perusahaan induk amerika serikat dan mengekpor separuh hasilnya ke Hungaria. Untuk mengembalikan dana perusahaan induk, fasilitas rusia akan membeyar perizinan perusahaan induk Amerika ,royalty untuk menggunakan hak paten perusahaan  induk, dan biaya service teknik untuk membayar manajemem. Pendapatan fasilitas rusia akan dikirimkan ke perusahaan induk sebagai dividen. Tampilan gambar dibawah ini menyediakan sebuah diagram kemajuan arus kas yang perlu dihitung.
Metode untuk memperkirakan arus kas yang diproyeksikan dengan fasilitas di Rusia sama dengan semua yang mereka gunakan untuk perusahan domestik. Penerimaan terduga adalah berdasarkan proyeksi penjualan dan pengalaman terantipasi. Biaya usaha (dimasukan kedalam ekuivalen kas mereka) dan pajak local setara dengan ramalan. Kompleksitas tambahan harus diperhitungkan. Meliputi :
  1. Arus kas proyek versus arus kas perusahaan induk
  2. Arus kas perusahaan induk mengikat keuangan
  3. Tunjangan keuangan
  4. Resiko politis
Proses ini juga harus memperhitungkan imbas dari perubahan harga dan pelemahan nilai mata uang pada penghasilan mata uang luar negri yang diharapkan. Jika harus kas mata uang lokal pasti ( jika usaha orang rusia dalam bentuk investasi surat obligasi) hal ini akan sangat sederhana untuk mengukur pengaruh perubahan nilai.disini penurunan nilai dalam Russian ruble yang berhubungan dengan dolar amerika serikat yang mengurangi ekuivalen pendapatan bunga. Ketika sebuah perusahan sedang memproduksi menghasilkan pendapatan nilai mata uang luar negeri, analisisnya lebih sulit. Perubahan nilai tukar mempengaruhi arus kas bersih usaha. Maka , penghitungan pengaruh pengukuran nilai tukar menjadi sangat penting untuk setiap kegiatan ( penjualan domestic VS ekspor, biaya domestic VS impor,dan pengaruh kumulatif lainnya pada arus kas yang di proyeksikan )

BIAYA MODAL MULTINASIONAL
Jika investasi luar negeri di evaluasi dengan model pemotongan arus kas ini, maka sebuah pemotongan harga yang tepat harus dikembangkan. Teori penganggaran modal biasanya menggunakan biaya modal perusahaan sebagai nilai pangkasnya : yakni , sebuah proyek harus menghasilkan paling tidak mengembalikan biaya modal perusahaan. Batasan nilai ini berhubungan dengan proporsi utang dan ekuitas struktur keuangan seperti berikut ini :
Dimana Ka = beban rata-rata ( setelah pajak ) biaya modal
Ke = biaya ekuitas
Ki = Biaya utang sebelum pajak
E = nilai ekuitas perusahaan
D = nilai utang perusahaan
S = nilai struktur modal perusahaan (E+D)
T = nilai pajak marginal
Tidaklah mudah untuk mengukur biaya modal sebuah perusahaan multinasiona. Biaya ekuitasnya mungkin bias dihitung dengan beberapa cara. Satu cara yang paling popular adalah menggabungkan hasil deviden yang diharapkan dengan nilai pertumbuhan deviden yang diharapkan . memberikan DVi = deviden yang diharpkan per saham pada akhir periode, P0 = harga pasar terkini di bursa saham pada periode awal, dan g = nilai pertumbuhan deviden , biaya ekuitas, dihitung sebagai ke = DVi/P+g. perhitungan pajak tambahan digunakan ketika sebuah perusahaan multinasional meminjam dana dari beberapa pasar modal luar negeri.

SISTEM INFORMASI MANAJEMAN
Pengaturan system informasi dari sebuah perusahaan dunia sangat penting dalam mendukung strategi perusahaan , termasuk proses perencanaan yang dijelaskan di atas. Tugas ini sangat sulit sebagai sebuah kerangka kerja multinasional yang lebih kompleks dari pada sebuah kerangka kerja suatu Negara.

Permasalahan Sistem
Jarak adalah sebuah kesultan yang sangat jelas. Terkait dengan masalah geografis,komunikasi informasi formal secara umum mengganti hubungan personal antara manajer lokal dan markas manajemen. Perkembangan teknologi informasi harus mengurangi kerumitan ini,tapi tidak menghapuskannya secara penuh.
Dalam “ patterns in the organization of transnational information system” Vicram Sethi dan joseph Katz mengidentifikasi 3 strategi IT global, masing-masing berhubungan dengan jenis organisasi multi nasional secara spesifik. Keberhasilan dalam menyepadankan desain system dengan strategi perusahaan.

Permasalahan Informasi
Akuntan manajemen menyiapkan berbagai macam informasi untuk manajememn perusahaan , berkisar dari pengumpulan data untuk laporan likuidasi dengan perkiraan operasional dari berbagai tipe untuk membiayai pengeluaran.disisni juga factor lingkungan mempengaruhi penggunaan informasi yang dihasilkan secara internal
Masalah okok informasi lainnya adalah pertanyaan penerjemah. Dalam menjalankan evaluasi para manajer di amerika serikat umunya lebih menggunakan laporan dalam dolar amerika serikat.oleh karena itu, laporan dari suatu usaha multinasional amerika serikat biasanya di terjemahkan ke dalam ekuivalen dolar mereka supaya markas manajemen amerika serikat agar dapat mengevaluasi investasi dolarnya.

MANAJEMEN INFORMASI dan HIPERINFLASI
Dalam lingkungan dengan inflasi tinggi ,laporan keuangan disiapkan dalam penyesuaiiannya dengan FAS No 52 yeng cendrung melibatkan kenyataan dengan :
  1. Menekan atau mengecilkan pendapatan dan pembiayaan
  2. Penerjemahan laporan untung dan rugi yang sulit untuk di interprestasikan
  3. Membelokan performa perbandingan dari waktu ke waktu.
MASALAH PENGENDALIAN KEUANGAN
Sebuah pertanyaan tentang strategi dan system informasi yang telah diputuskan, pergantian perhatian pada area yang sama pentingnya dalam pengendalian keuangan dan evaluasi kerja. Pertimbangan ini sangat penting karena mereka membuat para manajer untuk :
  • Melaksanakan strategi keuanganglobal MNE
  • Mengevaluasi tingkatan dimana strategi yang dipilih berperan dalam meraih target perusahaan .
  • Memotivasi manajemen danpegawai untuk meraih target finansial perusahaan selektif dan seefisien mungkin.
Sistem kendali keuangan hasilnya, adalah system komunikasi dan pengukuran kuantitatif yang memfasilitasi pengendalian dengan cara (1) mengomunikasikan target keuangan yang tepat dalam organisasi, (2) menjelaskan kriteria dan standar untuk mengevaluasi kinerja, (3) mengevaluasi kinerja, dan (4) memberitahukan deviasi antara kinerja aktual dan terencana bagi yang bertanggungjawab.

Sistem Pengendalian Multinasional Melawan Domestik
Penelitian menunjukkan bahwa sistem yang digunakan oleh kebanyakan perusahaan multinasional untuk mengendalikan usaha luar negeri mereka adalah identik dengan semua system yang digunakan perusahaan domestik. Sistem pokok yang digunakan di luar negeri mencakup pengendalian finansial dan permodalan serta kecenderungan untuk menggunakan standar serupa yang dikembangkan untuk mengevaluasi usaha domestik. David Hawkins menawarkan empat alasan dasar untuk hal ini :
  • Pertimbangan pengendalian keuangan pada tahapan awal pembentukan sebuah usaha luar negeri jarang kritis.
  • Biasanya memang lebih murah untuk memindahkan sistem domestik dari pada menciptakan seluruh sistem dari awal untuk usaha luar negeri.
  • Untuk menyederhanakan persiapan dan penggabungan laporan keuangan gabungan , pengendalaian perusahaan tetap memaksa bahwa semua cabang usaha menggunakan format dan jadwal yang sama untuk mencatat dan mengirimkan data usaha dan finansial.
  • Dewan eksekutif pembentukan sistem domestik dalam usaha luar negeri dan atasan perusahaan mereka lebih nyaman jika mereka dapat meneruskan untuk menggunakan seperti halnya sistem pengendalian domestik, karena mereka telah meraih titik tertinggi dalam manajemen dengan menguasai sistem domestik
Budaya dan lingkungan bisnis berinteraksi untuk menciptakan nilai-nilai unik manajerial di sebuah negara. Kesulitan berbahasa, perbedaan kebudayaan dalam menghadapi risiko otoritas, perbedaan tingkat pencapaian, dan atribut budaya lainnya sering terjadi dalam situasi yang tidak bisa dipahami, termasuk (1) salah memahami ketentuan, (2) kitisisme toleransi rendah, 3 tidak ada keinginan untuk membahas masakah bisnis secara terbuka atau mencari bantuan, 4 tidak percaya diri antara manajer asing, 5 tidak mau mengirimkan utusan, dan 6 keenganan mengambil tanggun jawab.

Pengangagaran operasional
Ketika target strategis dan anggaran modal telah ditetapkan, manajemen selanjutnya fokus pada perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka pendek mencakup penciptaan anggaran operasional atau perencanaan keuntungan di mana diperlukan dalam sebuah organisasi. Perencanaan keuntungan adalah dasar untuk memperkirakan kas manajemen, keputusan usaha, dan pola ganti rugi manajemen. Laporan pemasukan modal dari cabang usaha luar negeri pada awalnya dipindahkan ke dalam prinsip akuntansi perusahaan induk dan diterjemahkan dari mata uang lokal (Local Currency/LC)  ke dalam mata uang yang berlaku di perusahaan induk (Parent Currency/PC). Perbandingan keuntungan aktual dan profit modal dilakukan dalam mata uang perusahaan induk yang membutuhkan analisis varian secara tepat untuk memastikan bahwa penyimpangan dari anggaran bisa diketahui dengan benar demi kegiatan manajemen.
Kinerja keuangan dari usaha luar negeri bisa diukur dalam mata uang lokal, mata uang negara asal, atau keduanya. Kurs yang digunakan bisa berakibat signifikan dalam menilai performa unit usaha luar negeri dan para manajernya. Fluktuasi nilai mata uang bisa merubah untuk membalikkan keuntungan (diukur dengan kkurs lokal) menjadi kerugian (dikemukakan dalam mata uang negara asal).
Beberapa menggunakan perspektif kurs lokal karena transaksi luar negeri terjadi di lingkungan luar negeri dan dilakukan dengan kurs luar negeri. Penerjemah untung dan rugi dengan kurs luar negeri tidak dipertimbangkan ketika usaha dievaluasi dalam mata uang lokal. Semua yang menggunakan perspektif mata uang perusahaan induk berpendapat bahwa pemegang saham di negara asal pada akhirnya memperhatikan hasil dari raihan mata uang domestik, manajer luar negeri harus dinilai dengan standar yang sama.
Pertimbangkan beberapa aspek proses anggaran. Pengendalian jaringan kerja usaha domestic dan luar negri membutuhkan anggaran dengan mata uang asing yang diungkapkan dalam mata uang induk untuk perbandingan. Tiga nilai yang mun gkn bias diukur dalam pencatatan anggaran periode awal usaha.
  • Nilai di tempat berpengaruh ketika anggaran dibentuk
  • Nilai diharapkan masih berlaku pada anggaran periode akhir (nilai terproyeksikan)
  • Nilai pada akhir periode jika anggaran diperbarui kapan pun nilai tukar berubah (nilai akhir)
PENETAPAN BIAYA STRATEGIS
Dalam mengendalikan biaya pada tahapan produksi, banyak perusahaan di seluruh dunia menggunakan standar sistem pembiayaan yang pada dasarnya memperkirakan seberapa besar biaya produksi dari sebuah produk sebagai dasar harga penjualan yang masuk akal. Biaya produksi sebenarnya kemudian dibandingkan dengan biaya yang diperkirakan. Perbedaan hasil antara biaya standar dan sebenarnya diuji sebagai sebuah dasar untuk bahan penilaian dalam proses produksi atau pendapatan. Proses ini bisa disimpulkan sebagai sebuah model harga dasar.
Sementara digunakan sebagai target, biaya yang diizinkan juga tidak statis. Selama produksi, biaya yang diizinkan dikurangi setiap bulannya sengan sebuah nilai pengurangan biaya yang berdasarkan pada objektif profit jangka pendek. Pada tahun-tahun selanjutnya, biaya sebenarnya dari tahun sebelumnya adalah titik awal untuk pengurangan lebih jauh lagi, dengan demikian hal ini memastikan adanya pemotongan selama mobil masih dalam produksi. Pasar dengan sistem ini, dikenal sebagai pembiayaan kaizen, secara signifikan mengurangi kepercayaan terhadap sistem pembiayaan standar tradisional. Sistem pembiayan standar mencoba untuk memperkecil perbedaan antara biaya anggaran dan biaya sebenarnya. Pembiayaan Kaizen menekankan untuk melakukan apa yang penting untuk meraih tingkat performa yang diharapkan dalam kondisi pasar yang kompetitif.

EVALUASI PERFORMA USAHA LUAR
Penilaian performa adalah inti untuk sebuah sistem pengendalian yang efektif. Sistem evaluasi performa tepat guna mengizinkan dewan manajemen untuk (1) Memastikan perilaku manajerial konsisten dengan strategi prioritas, (2) Menilai profitabilitas dari usaha yang ada, (3) Wilayah yang tidak bekerja sesuai rencana, (4) Mengalokasikan sumber-sumber bagi perusahan secara produktif, dan (5) Mengevaluasi performa manajerial. Penilaian perfoma usaha luar negeri harus berurusan dengan kerumitan tersebut seperti nilai tukar yang melambung, inflasi luar negeri, biaya transfer, budaya antar negara yang berbeda. Dan pengaruh lain dari lingkungan setempat. Jika semua faktor ini diabaikan, risikonya pada perusahaan induk akan mendapatkan pengukuran hasil usaha yang tidak tepat. Performa standar yang tidak tepat mungkin memotivasi manajer di luar negeri untuk mengambil tindakan yang tidak sejalan dengan target-target perusahaan. Akibat langsungnya adalah berkurangnya efesiensi perusahaan dan (kemungkinan) berkurangnya persaingan.
Konsistensi
Hasil survei menunjukkan bahwa hakikat penialian performa adalah untuk memastikan profitabilitas. Investasi luar negeri lainnya adalah untuk menekan biaya produksi. Alasan lain untuk memperluas ke luar negeri meliputi kebutuhan untuk (1) Supaya tidak kehilangan pasar luar negeri pada pesaing utama, (2) Menciptakan pasar untuk komponen-komponen dan produk yang bersangkutan, (3) Menganekaregaman risiko bisnis, (4) Mencari pangsa pasar baru, (5) Memenuhi regulasi pemerintah, dan (6) Memperbesar biaya tambahan di antra unit – unit yang paling menghasilkan. Kebanyakan objektif ini adalah strategis daripada taktis. Menekankan pada profitabilitas jangka pendek dan efesiensi  yang bisa mengalihkan perhatian dari manufaktur kritis dan strategi perusahaan dan mengasingkan perusahan pribadi. Kegunaan dari pengkuran performa nonfinansial untuk melengkapi pengukuran performa finansial tradisional adalah konsisten dengan ide kontemporer dengan menggunakan catatan neraca (balance scorecard). Manajer cabang perusahaan harus berperan penuh dalam menetapkan semua objektif mereka.ketaatan pada target jangka panjang bisa dicapai dengan memastikan bahwa target-target peforma jangka pendek dan manajemen insentif tercapai dalam rencana strategis perusahaan.
Kinerja Unit Verus Manajer
Para manajer lokal secara jelas berpengaruh dalam melaporkan pendapatan melalui keputusan usaha mereka. Keputusan diambil di perusaan utama juga berpengaruh pada pendapatan luar negeri. Sebagai contoh, untuk melindungi nilai aset yang ada di negara yang mudah dievaluasi, bendahara perusahaan akan sering menginstruksikan unit asing untuk mengirimkan dana kepada cabang perusahaan yang berlokasi di Negara dengan mata uang yang kuat. Kebijakan dan tindakan perusahaan setempat juga secara langsung memengaruhi hasil laporan cabang perusahaan luar negeri. Rasio kapitalisasi minimum di beberapa negara sering memperbesar penanaman modal dasar yang berlawanan dengan pendapatan yang dibandingkan. Pengendalian bursa luar negeri yang membatasi ketersedian valuta luar negeri untuk membayar kebutuhan impor yang akan sering menekan performa cabang perusahaan. Pengendalian harga dan gaji juga bisa merusak laporan kinerja para manajer.

STANDAR PERFORMA
Sebuah perusahaan mungkin memiliki standar tertentu, seperti ROI minimum yang diperlukan, dimana ini diterapkan pada cadangan individual dan aliran produk; atau menyusun level ROI berbeda atau standar lainnya untuk cadangan lainnya atau aliran produk. Semua standar ini mungkin disatukan ke dalam anggaran dan kemudian bisa dibandingkan dengan hasilnya.performa juga bisa diukur setiap saat.performa masa lampau biasanya signifikan dalam mengembangkan anggaran di periode berikutnya. Pada akhirnya, perusahaan bisa membandingkan performa usaha luar negri mereka sendiri dengan pesaingnya atau membandingkan unit mereka satu dengan yang lainnya.
Membandingkan performa unit usaha luar negeri terhadap semua pesaing mereka mungkin sangat berguna. Sebagai contoh, ketika pesaingnya adalah perusahaan lokal, masalah ketersediaan dan kecukupan data mungkin sangat penting, khususnya jika pesaingnya adalah pihak swasta. Ketika data tersedia, perbandingan mungkin akan sulit. Kebijakan harga transfer dan prinsip akuntansi pesaing mustahil untuk bisa ditentukan. Perbandingan silang menyatukan semua permasalahan ini.
Membandingkan cabang perusahaan dengan unit lain dari perusahaan induk, baik di dalam maupun di luar negeri, harus dilakukan dengan penuh perhatian, karena pertanyaan mengenai komparabilitas muncul kembali perbedaan dalam objektif cabang perusahaan secara otomatis akan membiaskan perbandingan performa kecuali dihitung secara langsung. Jika objektif perusahaan sama, perbedaan dalam risiko negara harus diperhatikan, jika risiko yang lebih tinggi diganti dengan tingkat pengembalian yang lebih tinggi, maka sangat masuk akal untuk mengharapkan adanya keuntungan dari usaha di negara yang lebih berisiko. Saat ini, akan tetapi, tidak ada satupun yang menyetujui formula landasan bagaimana untuk menyatukan Negara bereiko pada penilaian performa.
Nilai Pelaporan
Manajer keuangan memiliki tanggung jawab yang tidak hanya untuk memastikan keluhan dengan objektif yang disebutkan tetapi untuk menyatu dalam penciptaan nilai. Penciptaan nilai memerlukan laporan baik ukuran dan proses finansial maupun non-finansial yang memberikan manajer dan pemegang saham perusahaan indikator prediktif dan historis nilai pemegang saham. Penilaian ini juga mengetahui bahwa informasi yang berguna bagi manajemen merupakan minat dari para investor untuk menilai calon perusahaan mereka. Perusahaan yang menggunakan pelaporan nilai adalah Infosys Technologies, membahas deskripsi kasus landasan pelaporan nilai perusahaan. Untuk meningkatkan transparansi mereka dengan kalangan investor, Infosys menyediakan investor dengan data yang digunakan oleh pihak internal perusahaan untuk menjaga hubungan mereka. Konsep yang menuntun pada pengungkapan tersebut dipetakan di bawah ini :
Penciptaan nilai        Penyajian Nilai           Realisasi Nilai
Nilai diciptakan dengan mengembangkan dan menentukan strategi usaha yang menghasilkan nilai positif bersih saat ini dari arus kas terduga. Nilai disajikan dengan melaksanakan pengendalian keuangan dan penyatuan manajemen yang efektif dari perusahaan yang berisiko. Informasi jelas yang disediakan untuk investor yang konsisten dengan pengungkapan kerangka kerja dalam tampilan diatas mencakup informasi dalam bentuk penilaian, tambahan nilai ekonomi, aset tak berwujud, laporan posisi keuangan termasuk aset tak berwujud, laporan biaya keuangan saat ini, sumberdaya akuntan, dan laporan nilai tambahan. Perusahaan menggunakan pengukuran yang sama untuk pengukuran performa bisnis internalnya. Hal ini menjamin keseragaman antara pengukuran finansial dan non-finansial yang digunakan oleh pihak dalam dan semua yang digunakan di pasar. Model informasi ini digunakan oleh Infosys sebelum hal ini dilemparkan ke publik pada tahun 1993. Infosys adalah sebuah contoh yang baik dari sebuah perusahaan yang telah dengan tetap menyesuaikan dengan perubahan lingkungan bisnis internasional.
Sumber :  1. Choi, Frederick D.S., dan Meek, Gary K., 2010, International Accounting Buku-2, Penerbit Salemba Empat.

Jumat, 27 Mei 2016

Rangkuman Tgl 28 Mei



“ STANDAR AUDIT DAN AKUNTANSI GLOBAL “

Manfaat Konvergensi Internasional
Pendukung konvergensi internasional menyatakan bahwa banyak manfaat yang telah dirasakan dengan adanya konvergensi. Terakhir, surata kabar terkini mengusulkan adanya “global GAAP (prinsip akuntansi berlaku umum)”, yang keuntungannya antara lain :
1.      Standar laporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten diseluruh dunia dapat meningkatkan efisiensi dalam alokasi modal. Biaya modal akan dikurangi.
2.      Para investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi.Portofolio lebih bermacam-macam dan risiko keuangan dapat dikurangi.Transparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
3.      Perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusanmengenai merger dan akuisisi area usaha.
4.      Pengetahuan dan keahlian akuntansi dapat ditansfer tanpa batasan ke seluruh dunia.
5.      Ide-ide terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkandalam mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.

Sebagian argumen mengenai konvergensi akuntansi memiliki tujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam operasional dan alokasi di pasar modal.
Menurut Donald T. Nicolaisen, mantan kepala akuntan Komisi Sekuritas Dan Bursa AS
1.      Dengan memiliki standar berkualitas tinggi dalam akuntansi, audit, dan pengungkapan, maka akan menguntungkan investor serta akan mengurangi biaya akses masuk pasar modal di seluruh dunia.
2.      Dengan memiliki dan menggenggam susunan standar akuntansi bersama yang berkualitas tinggi, seorang investor akan memiliki pemahaman dan kepercayaan yang lebih.
3.      laporan keuangan yang disusun dengan mengacu pada standar akuntansi bersama akan dapat lebih membantu investor dalam memahami peluang investasi.
4.      Dengan menggunakan seperangkat standar akuntansi bersama, maka biaya untuk penerbitan efek akan menjadi lebih rendah dan penggunaan sumber daya untuk penulisan standar kemungkinan besar dapat dioptimalkan.
Menurut GAAP keuntungan konvergesi internasional antara lain:
1.      Meningkatkan efisiensi dalam alokasi modal, karena biaya modal akan dikurangi.
2.      Para investor dapat mengambil keputusan lebih baik dalam berinvestasi. Portofolio lebih bermacam-macam dan risiko keuangan dapat dikurangi. Transparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
3.      Perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusan mengenai merger dan akuisisi area usaha.
4.      Pengetahuan dan keahlian akuntansi daoat ditransfer tanpa batasan ke seluruh dunia.
5.      Ide-ide terbaik muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkan dalam mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.

Harmonisasi Internasional
“Harmonisasi” merupakan proses untuk menigkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-prkatik tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai negara. Upaya untuk melakukan harmonisasi standar akuntansi telah dimulai jauh sebelum pembentukan Komite Standar Akuntansi Internasional pada tahun 1973. Harmonisasi akuntansi internasional merupakan salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun atau menggunakan laporan keuangan.

Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
·         Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)
·         Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek
·         Standar audit

Keuntungan Harmonisasi Internasional
Sebuah tulisan terbaru juga mendukung adanya suatu “GAAP global” yang terharmonisasi. Beberapa manfaat yang disebutkan antara lain:
1.      Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2.      Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang.
3.      Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
4.      Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.

Harmonisasi Global
Stamp dan Moonitz telah mengidentifikasi 7 keuntungan spesifik yang mereka yakni akan muncul dari penyebarluasan dan penerapan standar akuntansi internasional:
1.      Adanya sekelompok standar auditing internasional, yang diketahui akan diterapkan, akan memberi keyakinan, kepada pembaca dari laporan audit yang dihasilkan diluar negri, atas pendapat auditor tersebut. Dengan memijamkan kredibilitas kepada pekerja auditor luar negeri, para pembaca membuat auditor tersebut mampu meminjamkan kredibilitas kepada laporan keuangan yang dilaporkan.
2.      Standar-standar auditing internasional akan menambah keuntungan-keuntungan yang sebelumnya telah mengalir dari eksisitensi standar-standar akuntansi internasional.
3.      Standar-standar akuntansi internasional dengan menambah kekutan terhadap Standar-standar akuntansi internasional, akan membantu pembaca dalam membuat perbandingan keuangan internasional.
4.      Standar-standar akuntansi internasional akan memberikan insentif-insentif tambahan untuk memperbaiki dan mengembangkan Standar-standar akuntansi internasional
5.      Adanya Standar-standar akuntansi internasional akan membantu arus modal investasi terutama ke negara-negara yang masih berkembang,
6.      Pengembangan sekelompok Standar-standar akuntansi internasional akan mempermudah negara-negara berkembang dan terbelakang untuk menghasilkan standar-standar auditing domestik, dan ini akan menguntungkan bagi mereka.
7.      Auditing yang efektif dan terpercaya diperlukan dalam semua situasi dimana terdapat pemisahaan antara manajemen dan pihak-pihak luar.

Proses penyusunan standar auditing internasional dewasa ini dipelopori oleh IFAC, yang keberadaanya telah diperkenalkan dalam bab 6. Penyusunan Standar auditing internasional pasti akan diikuti oleh perkembangan oenyusunan standar auditing nasional yag signifikan.

International Auditing Practice Committe (IAPC)
Pedoman-pedoman Auditing Internasional. Pernyataan-pernyataan mengenai auditing yang telah dipublikasi dibanyak negara berbeda dalam bentuk dan isi. IAPC meperhatikan pernyataan-pernyataan dan perbedaan-perbedaan tersebut dan atas dasar kesadaran semacam iti AIPC mengeluarkan Pedoman Auditing Internasonal yang dimaksut untuk diterima secara Internasional
Wewenang yang diberikan kepada pedoman. Pedoman Auditing Internasional dikeluarkan oleh AIPC tidak berlaku diatas peraturan lokal yang mengatur audit informasi keuangan suatu negara tertentu.
Ruang lingkup dari pedoman. Pedoman ini berlaku kapan pun suatu audit independent dilaksanakan; dalam arti, pengujian informasi keuangan suatu entitas secara independent, baik yang berorientasi pada laba atau tidak dan tanpa memperhatikan ukuran, bentuk legal.

Kritik Atas Standar Internasional
        Internasionalisasi standar akuntansi juga menuai kritik. Pada awal tahun 1971 (sebelum pembentukan IASC), beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Dinyatakan pula bahwa akuntansi, sebagai ilmu sosial, telah memiliki flesibilitas yang terbangun dengan sendiri di dalamnya dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang sangat berbeda merupakan salah satu nilai terpenting yang dimilikinya. Pada saat standar internasional diragukan dapat menjadi fleksibel untuk mengatasi perbedaan-perbedaan dalam latar belakang, tradisi, dan lingkungan ekonomi nasional, maka beberapa orang berpendapat bahwa hal ini akan menjadi sebuah tantangan yang secara politik tidak dapat diterima terhadap kedaulatan nasional.
Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan harus merespon terhadap susunan tekanan nasional, politik, social, dan ekonomi yang semakin meningat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar.
Proses menjadikan standar akuntansi menjadi suatu standar internasional juga menimbulkan kritik. Kritik tersebut antara lain :
1.      Sebagian orang mengatakan bahwa standar internasional terlalu sederhana untuk memecahkan masalah yang rumit. Para kritikus bersikeras bahwa kemampuan untukberadaptasi terhadap situasi – situasi yang sangat berbeda merupakan nilai terpenting dari akuntansi. Para kritikus ragu jika standar international dapat cukup fleksibel untuk mengatasi perbedaan-perbedaan latar belakang, tradisi dan lingkungan ekonomi disetiap negara.
2.      Bersikeras menggunakan standar internasional, hanya firma-firma akuntansi internasional luaslah yang akan mampu memenuhi tuntutannya.
3.      Munculnya ketakutan bahwa penggunaan standar internasional akan menciptakan ‘standar overlod’.
4.      Kritikus bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang tidak terdaftar akuntabilitas publik.

Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama
Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas:
1.      Rekonsiliasi. Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
2.      Pengakuan bersama (yang juga disebut sebagai “imbal balik” / resiprositas). Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal

Evaluasi
Perdebatan mengenai harmonisasi mungkin tidak akan pernah terselesaikan dengan penuh. Beberapa argumen yang menentang harmonisasi mengandung sejumlah kebenaran. Namun demikian, semakin banyak bukti menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi internasional akuntansi, pengungkapan, dan audit telah diterima begitu luas sehingga tren yang mengarah pada harmonisasi internasional akan berlanjut atau bahkan semakin cepat. Sejumlah besar perusahaan secara sukarela mengadopsi Standar Prlaporan Keuangan Internasional (Internasional Financial Reporting Standards-IFRS). Banyak negara telah mengadopsi IFRS secara keseluruhan, menggunakan IFRS sebagai standar nasional atau mengizinkan penerapan IFRS. Perbedaan nasional dalam faktor-faktor dasar yang menyebabkan perbedaan dalam akuntansi, pengungkapan, dan praktik audit semakin sempit karena pasar modal dan produk semakin internasional.
Penerapan Standar Internasional
Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari :
1.      Perjanjian internasional atau politis
2.      Kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong secara professional)
3.      Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi internasional

Penerapan Standar
Stamp dan Moonits telah mengemukakan bahwa strategi penerapan terbaik adalah dengan mengambil langkah preventif dalam profesi. Tindakan pencegahan diantaranya adalah penyertaan pendidikan, pelatihan, prosedur ujian yang komprehensif dan pendidikan profesional yang berkelanjutan.

Beberapa Peristiwa penting Dalam Sejarah Penentuan Standar Akuntansi Internasional
·         Tahun 1959. Jacob Kraayenhof, mitra pendiri sebuah firma akuntan independen Eropa yang utama, mendorong agar usaha pembuatan standar akuntansi internasional dimulai.
·         1961. Group d’Etudes, yang terdiri dari akuntan professional yang berpraktik, didirikan di Eropa untuk memberikan nasihat kepada pihak berwenang Uni Eropa dalam masalah-masalah yang menyangkut akuntansi.
·         Tahun 1966. Kelompok Studi Internasional Akuntan didirikan oleh institute professional di Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat.
·         1973. Komite Standar Akuntansi Internasional (Internasional Accounting Standard Committee-IASC) didirikan.
·         Tahun 1976. Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organization for Economic Coorporation and Development-OECD) mengeluarkan Deklarasi Investasi dalam Perusahaan Multinasional yang berisi panduan untuk “Pengungkapan Informasi”.
·         Tahun 1977. Federasi Internasional Akuntan (International Federation of Accounting-IFAC) didirikan.
·         Tahun 1977. Kelompok Para Ahli yang ditunjuk oleh Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-bangsa mengeluarkan laporan yang terdiri dari empat bagian mengenai Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan bagi Perusahaan Transnasional.
·         Tahun 1978. Komisi Masyarakat ropa mengeluarkan Direktif Keempat sebagai langkah pertama menuju harmonisasi akuntansi Eropa.
·         Tahun 1981. IASC mendirikan kelompok konsultatif yang terdiri dari organisasi nonanggota untuk memperluas masukan-masukan dalam pembuatan standar internasional.
·         Tahun 1984 Bursa Efek London menyatakan bahwa pihaknya berharap agar perusahaan-perusahaan yang mencatatkan sahamnya tetapi tidak didirikan di Inggris atau Irlandia menyesuaikan dengan standar akuntansi internasional.
·         Tahun 1987. Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO) menyatakan dalam konferensi tahunannya untuk mendorong penggunaan standar yang umum dalam praktik akuntansi dan audit.
·         Tahun 1989. IASC mengeluarkan Draf Eksposure 32 mengenai perbandingan laporan keuangan. Kerangka Dasar untuk Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan diterbitkan aoleh IASC.
·         Tahun 1995. Dewan IASC dan Komisi Teknis IOSCO menyetujui suatu rencana kerja yang penyelesaiannya kemudian berhasil mengeluarkan IAS yang membentuk satu kelompok inti standar yang komprehensif. Keberhasilan dalam penyelesaian standar-standar ini menmungkinkan Komisi Teknis IOSCO untuk merekomendasikan pengesahan IAS dalam pengumpulan Modal lintas batas dan keperluan pencatatan saham di seluruh pasar global.
·         Tahun 1995. Komisi Eropa mengadopsi sebuah pendekatan daru dalam harmonisasi akuntansi yang akan memungkinkan penggunaan IAS oleh perusahaan-perusahaan yang melakukan pencatatan saham dalam pasar modal internasional.
·         Tahun 1996. Komisi Pasar Modal AS (SEC) mengumumkan bahwa pihaknya ”….mendukung tujuan IASC untuk mengembangkan, secepat mungkin, standar akuntansi yang dapat digunakan untuk menyusun laporan keuangan yang dapat digunakan dalam penawaran surat berharga lintas batas.
·         Tahun 1998. IOSCO menerbitkan laporan “Standar Pengungkapan Internasional untuk Penawaran Lintas Batas dan Pencatatan Saham Perdana bagi Emiten Asing”.
·         Tahun 1999. Forum Internasional untuk Pengembangan Akuntansi (International Forum on Accountancy Development-IFDA) bertemu untuk pertama kalinya pada bulan Juni.
·         Tahun 2000. IOSCO menerima, secara keseluruhan, seluruh 40 standar inti yang disusun oleh IASC sebagai jawaban atas daftar keinginan IOSCO tahun 1993.
·         Tahun 2001. Komisi Eropa mengusulkan sebuah aturan yang akan mewajibkan seluruh perusahaan EU yang tercatat sahamnya  pada suatu pasar yang diregulasi untuk menyusun akun-akun konsolidasi sesuai dengan IAS selambatnya tahun 2005.
·         Tahun 2001. Badan Standar Akuntansi Internasional (Internastiaonal Accounting Standars Board-IASB) menggantikan IASC dan mengambil alih tanggung jawabnya per tanggal 1 April.  Standar IASB disebut sebagai Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) dan termasuk didalamnya IAS yang dikeluarkan oleh IASC.
·         Tahun 2002. Parlemen Eropa menyetujui proposal Komisi Eropa bahwa secara nyata seluruh perusahaan EU yang tercatat sahamnya harus mengikuti standar IASB dimulai selambat-lambatnya tahun 2005 dalam laporan keuangan konsolidasi. Negara-negara anggota dapat memperluas ketentuan ini terhadap laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang tidak melakukan pencatatan saham dan perusahaan secara individu. Dewan Eropa kemudian mengadopsi aturan yang memungkinkan hal ini tercapai.
·         Tahun 2002. IASB dan FASB menandatangani “Perjanjian Norwalk” yang berisi komitmen bersama terhadap konvergensi standar akuntansi internasional dan AS.
·         Tahun 2003. Dewan Eropa menyetujui Direktif EU Keempat dan Ketujuh yang diamandemen, yang menghapuskan ketidakkonsistenan antara direktif lama dengan IFRS.
·         Tahun 2003. IASB menerbitkan IFRS 1 dan revisi terhadap 15 IAS.
·          
Sekilas Mengenai Organisasi Internasional Utama yang Mendorong Harmonisasi Akuntansi

Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional :
1.      Badan Standar Akuntansi International (IASB)
2.      Komisi Uni Eropa (EU)
3.      Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
4.      Federasi Internasional Akuntan (IFAC)        
5.      Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of Accounting and Reporting – ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development –UNCTAD).
6.      Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Kelompok Kerja OEDC)

Badan Standar Akuntansi Internasional
Tujuan IASB adalah :
1.      Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yang berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan.
2.      Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat.
3.      Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan Keuangan Internasional kea rah solusi berkualitas tinggi.

Struktur IASB yang Baru
1.            Badan wali
2.            Dewan IASB
3.            Dewan penasihat standar
4.            Komite interpretasi pelaporan keuangan internasional (IFRIC)

Uni Eropa (Europen Union-EU)
Salah satu tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan eropa. Untuk tujuan ini, EC telah memperkenalkan direktif dan mengambil langkah inisiatif yang sangat besar untuk mencapai pasar tunggal bagi :
·         Perubahan modal dalam tingkat EU
·         Membuat kerangka dasar hukum umum untuk pasar surat berharga dan derivatif yang terintegrasi
·         Mencapai satu set standar akuntansi tunggal untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya tercatat.

Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (International Organization of Securities Commissions-IOSCO) beranggotakan sejumlah badan regulator pasar modal yang ada di lebih dari 100 negara. Menurut bagian pembukaan anggaran IOSCO: Otoritas pasar modal memutuskan untuk bekerja bersama-sama dalam memastikan pengaturan pasar yang lebih baik, baik pada tingkat domestic maupun internasional, untuk mempertahankan pasar yang adil, efisien dan sehat:
·         Saling menukarkan informasi berdasarkan pengalaman masing-masing untuk mendorong perkembangan pasar domestic.
·         Menyatukan upaya-upaya untuk membuat standard an penhawasan efektif terhadap transaksi surat berharga internasional.
·         Memberikan bantuan secara bersama-sama untuk memastikan integritas pasar melalui penerapan standar yang ketat dan penegakkan yang efektif terhadap pelanggaran.

IOSCO telah bekerja secara ekstensif dalam pengungkapan internasional dan standar akuntansi memfasilitasi kemampuan perusahaan memperoleh modal secara efisien melalui pasar global surat berharga. Tujuan utamanya adalah untuk memfasilitasi proses yang dapat digunakan para penerbit saham kelas dunia untuk memperoleh modal dengan cara yang paling efektif dan efisien pada seluruh pasar modal yang terdapat permintaan investor. Komite ini bekerja sama dengan IASB, antara lain dengan memberikan masukan terhadap proyek-proyek IASB.

FEDERASI INTERNASIONAL AKUNTAN (IFAC)
IFAC merupakan organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi anggota di 118 negara, yang mewakili lebih dari 2,5 juta orang akuntan. Didirikan tahun 1977, dimana misinya adalah untuk mendukung perkembangan profesi akuntansi dengan harmonisasi standar sehingga akuntan dapat memberikan jasa berkualitas tinggi secara konsisten demi kepentingan umum.
Majelis IFAC, yang bertemu setiap 2.5 tahun, memiliki seorang perwakilan dari setiap organisasi anggota IFAC. Majelis ini memiliki suatu dewan, yang terdiri dari para individu yang berasal dari 18 negara yang dipilih untuk masa 2.5 tahun. Dewan ini, yang bertemu 2 kali setiap tahunnya, menetapkan kebijakan IFAC dan mengawasi operasinya. Administrasi harian dilakukan oleh Sekretariat IFAC yang berlokasi di New York, yang memiliki staf professional akuntansi dari seluruh dunia.
Untuk menjalankan agenda-agenda teknisnya, IFAC telah membentuk komite-komite berikut:
1.      Pendidikan
2.      Etika
3.      Akuntansi keuangan dan manajemen
4.      Praktik auditung internasional
5.      Auditing dalam lingkungan EDP (Electronic Data Processing)
6.      Perencanaan
7.      Sektor Publik
8.      Kongres dunia
Dalam penyusunan Standar internasonal, hanya International Auditing Practices Committe IFAC yang berwenang untuk mengeluarkan, atas nama Dewan IFAC, draft-draft exsposure dan pedoman-pedoman yang berkaitan dengan praktik auditing yang diterima dan bentuk dan isi laporan auditing.

KELOMPOK KERJA ANTAR PEMERINTAH PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA UNTUK PAKAR DALAM STANDAR INTERNASIONAL AKUNTANSI DAN PELAPORAN (ISAR)
ISAR dibentuk pada tahun 1982 dan merupakan satu-satunya kelompok kerja antar pemerintah yang membahas akuntansi dan audit pada tingkat perusahaan. Mandat khususnya adalah untuk mendorong harmonisasi standar akuntansi nasional bagi perusahaan. ISAR mewujudkan mandat tersebut melalui pembahasan dan pengesahan praktik terbaik, termasuk yang direkomendasikan oleh IASB. ISAR merupakan pendukung awal atas pelaporan lingkungan hidup dan sejumlah inisiatif terbaru berpusat pada tata kelola perusahaan dan akuntansi untuk perusahaan berukuran kecil dan menengah.

ORGANISASI UNTUK KERJASAMA EKONOMI DAN PEMBANGUNAN (OECD)
OECD merupakan organisasi internasional Negara-negara industry maju yang berorientasi ekonomi pasar. Dengan keanggotaan yang terdiri dari Negara-negara industry maju yang lebih besar, OECD sering menjadi lawan yang tangguh terhadap badan-badan lain (seperti PBB atau Konfederasi Internasional Persatuan Perdagangan Bebas) yang memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan kepentingan anggota-anggotanya.
Kasus
            Profesi akuntansi menghadapi gempuran sepanjang musim panas yang terasa lama, perusahaan terbesar dan paling berpengaruh diAmerika Serikat tertangkap basah enggelembungkan laba serta aktiva dengan memanipulasi aturan-aturan akuntansi secara terang-terangan. Ribuan investor dan karyawan menagangung akibatmyan kongres diminta untuk megadakan dengar pendapat untuk memeriksa dan memahami kecurangan tersebut. Profesi akuntansi mengalami tekanan politik yang berat dari kalangan legislator yang menghendaki reformasi, dan publisitas negativ yang mengelilingi dugaan kegagalan audit memberi semua akuntan publik citra yang sangat tidak menguntungkan. Kejadiannya adalah  pada tahun 1938 tentang skandal akuntansi korporasi yaitu McKesson-Robbins, dapat dikatakan bahwa skandal ini menimbulkan dampak yang lebih besar terhadap cara pelaksanaan audit ketimbang semua skandal sesudahnya.
            Pada tahun 1924, Philip Musica, yang tidak lulus sekolah menengah atas dan pernah dinyatakan bersalah melakukan penipuan dan dihukum penjara, menyebutkan dirinya sebdiri sebagai F. Donald Coster dan menganugerahkan dirinya sendiri gelar dokter.”Dr. Coster” mengambil alih kendali McKesson-Robbins menggelembungkan aktiva dan laba sebesar $19 juta dengan melaporkan persediaan yang sebenarnya tidak ada serta penjualan fiktif. Coster berhasil mengelabui  auditor McKesson, dan masyarakat yang menanamkan modalnya, sehingga mereka percaya bahwa perusahaan itu mempunyai persediaan obat – obatan yang sangat banyak,  bernilai multijutaan dolar, yang sesungguhnya tidak ada. Coster menciptakan pesanan pembelian palsu, faktur penjualan palsu dan dokumen palsu lainnya, yang oleh auditor McKesson-Robbins direview sebagai bukti adanya persediaan imajiner itu. Kecurangan ini berhasil dilakukan karena standar audit dimasa itu memperbolehkan auditor membatasi diri hanya mereview dokumen dan berbicara dengan manajemen. Meraka tidak diharuskan secara fisik mengemati dan memverivikasi persediaan.
            Dalam salah satu rapat darurat yang diadakan secara tergesah-gesah setelah kecurangan itu terungkap, diterima kabar bahwa Coster bunuh diri. Seorang partner pada bank investasi yang bertindak direktur luar McKesson, karena mencemaskan tanggung jawabnya, menanggapi kabar itu dengan berteriak, “Tetap kita pecat dia!’.
            Kecurangan  klasik di McKesson-Robbins mengilustrasi bahwa kecurangan laporan keuangan bukanlah hal yang baru. Sebagai buntut dari skandal itu, profesi auditing menanggapi dengan menetapkan standar-standar formal yang pertama untuk prosedur auditing. Standar-standar tersebut mengharuskannya dilakukannya konfirmasi piutang dan observasi atas persediaa fisik, yang sekarang merupakan prosedur standar, ditambah pedoman mengenai tanggungjawab auditor untuk mendeteksi kecurangan.
            Sebagai respon atas kecurangan yang lebih terkini, kongres menyetujui UU Sarbanes-Oxley pada tahun 2002 dan AICPA mengembangkan standar auditing yang khusus berhubungan dengan penilaian resiko kecurangan dan pendeteksiaanya. ( Arens, Alvin.A. Elder,Randal.J dan Beasley,Mark.S.2008. )
Analisis
            Dalam kasus ini standar audit yang dilanggar adalah standar-standar formal untuk prosedur auditing. Pada standar umum auditor harus mepertahankan sikap mental yang independent dalam semua hal yang berhubngan dengan audit dan auditor harus menerapkan kemahiran profesional dalam melaksanaan audit dalam menyusun laporan.
            Pada standar pekerja lapangan, auditor harus memperoleh pemahaman yang cukup mengenai entitas serta lingkunannya termasuk pengendalian internal untuk menilai resiko salah saji yag material dalam laporan keuangan karena kesalahan atau kecurangan, dan untuk merancang  sifat, waktu serta luasnya prosedur audit dan Auditor harus memperoleh cukup bukti audit yang tepat dengan melakuakan prosedur audit agar memiliki dasar yang layak untuk memberiak pendapat menyangkut laporan keuangan yang akan diaudit . Kecurangan dalam kasus ini adalah Coster berhasil mengelabui  auditor McKesson, dan masyarakat yang menanamkan modalnya, sehingga mereka percaya bahwa perusahaan itu mempunyai persediaan obat – obatan yang sangat banyak,  bernilai multijutaan dolar, yang sesungguhnya tidak ada. Coster menciptakan pesanan pembelian palsu, faktur penjualan palsu dan dokumen palsu lainnya, yang oleh auditor McKesson-Robbins direview sebagai bukti adanya persediaan imajiner itu. Dalam kasus ini Kecurangan ini berhasil dilakukan karena standar audit dimasa itu memperbolehkan auditor membatasi diri hanya mereview dokumen dan berbicara dengan manajemen. Meraka tidak diharuskan secara fisik mengemati dan memverifikasi persediaan.
            Standar - standar prosedur audit dalam kasus ini adalah  mengharuskannya dilakukannya konfirmasi piutang dan observasi atas persediaa fisik, yang sekarang merupakan prosedur standar, ditambah pedoman mengenai tanggungjawab auditor untuk mendeteksi kecurangan. Sebagai respon atas kecurangan yang lebih terkini, kongres menyetujui UU Sarbanes-Oxley pada tahun 2002 dan AICPA mengembangkan standar auditing yang khusus berhubungan dengan penilaian resiko kecurangan dan pendeteksiaanya.





ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL

A.    Tantangan dan Peluang dalam Analisis Lintas Negara
Analisis keuangan lintas batas mencakup berbagai wilayah yurisdiksi. Sejumlah negara memiliki perbedaan yang sangat besar dalam praktik akuntansi, kualitas pengungkapan, sistem hukum dan undang-undang, sifat dan ruang lingkup resiko usaha, serta cara untuk menjalankan usaha. Analisis dan penilaian keuangan internasional ditandai dengan banyak kontradiksi. Di satu sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya daya banding informasi keuangan di seluruh dunia. Terlepas dari konradiksi yang masih terus berlanjut, hambatan untuk analisis dan penilaian keuangan internasional semakin menurun dan pandangan pada analisis secara umum masih positif. Globalisasi pasar modal, kemajuan dalam teknologi informasi dan kompetisi antar pemerintah nasional, bursa efek dan perusahaan-perusahaan untuk menarik investor dan kegiatan perdagangan yang meningkat masih terus berlanjut.

B.       Kerangka Kerja Analisis Bisnis
Palepu, Bernard, dan Healy membuat suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisisdan penilaian usaha dnegan menggunakan data laporan keuangan. Kerangka dasar tersebut terdiri dari empat tahap analsis, diantaranya:
1.    Analisis Strategi Usaha
2.    Analisis Akuntansi
3.    Analisis Keuangan
4.    Analisis Prospektif

C.    Analisis Strategi Usaha Internasional
Analisis strategi usaha merupakan langkah penting dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitiatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonomi. Hal ini menandakan bahwa analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan perspektif holistik. Dengan mengidentifikasikan faktor pendorong laba dan risiko usaha yang utama, analisis strategi usaha membantu para analis untuk membuat peralaman yang realistis. Analisis strategi usaha sering kali rumit dan sukar dilakukan dalam lingkungan internasional.
Terdapat beberapa kesulitan dalam analisis strategi usaha internasional, diantaranya:

1.    Ketersediaan informasi
Analisis strategi usaha sulit dilakukan khususnya di beberapa negara karena kurang andalnya informasi mengenai perkembangan makro ekonomi. Memperoleh informasi mengenai industri juga sukar dilakukan di banyak negara dan jumlah serta kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi khusus mengenai perusahaan sangat rendah di negara berkembang. Akhir-akhir ini banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan memperoleh modal di pasar luar negeri, telah memperluas pengungkapan mereka dan secara suka rela beralih ke prinsip akuntansi yang diakui secara global seperti standar pelaporan keuangan internasional.

2.    Rekomendasi untuk melakukan analisis
Keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi sukar dilakukan. Seringkali dilakukan perjalanan untuk mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimana industridan perusahaan sesungguhnya beroperasi, khususnya di negara-negara pasar berkembang.

D.    Analisis Akuntansi
Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis perlu untuk mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan. Para manajer perusahaan diperbolehkan untuk membuat banyak pertimbangan yang terkait dengan akuntansi, karena merekalah yang tahu lebih banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan perusahaan mereka. Laba yang dilaporkan seringkali digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja manajemen. Langkah-langkah dalam melakukan evaluasi kualitas akuntansi suatu perusahaan, meliputi:
a.    Identifikasikanlah kebijakan akuntansi utama
b.    Analisislah fleksibilitas akuntansi
c.    Evaluasilah strategi akuntansi
d.   Evaluasilah kualitas pengungkapan
e.    Indentifikasikanlah potensi terjadinya masalah
f.     Buatlah penyesuaian atas distorsi akuntansi

E.     Analisis Keuangan Internasional
Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu, serta untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas merupakan alat yang penting dalam melakukan analisis keuangan.
Analisis rasio mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, perbandingan rasio suatu perusahaan antar waktu atau dengan periode fiskal yang lain, dan atau perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku. Analisis arus kas berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara periodik.
Dua masalah yang harus dibahas ketika melakukan analisis rasio dalam lingkungan internasional, yakni :
1.    Apakah perbedaan lintas negara dalam prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam angka-angka laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan dari negara yang berbeda
2.    Seberapa jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi persaingan dan ekonomi lokal memengaruhi interpretasi ukuran akuntansi dan rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari negara yang berbeda disajikan ulang agar tercapai ’daya banding akuntansi’

Sejumlah bukti kuat menunjukkan adanya perbedaan besar antar negara dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio, serta jumlah laporan keuangan lainnya yang berasal dari faktor akuntansi dan non-akuntansi. Seberapa besar perbedaan dalam pos-pos laporan keuangan disebabkan oleh perbedaan prinsip-prinsip akuntansi nasional. Suatu penelitian sebelumnya mengenai rekonsiliasi LK oleh emiten asing yang disusun oleh SEC cukup informatif. Terdapat lima jenis perbedaan laporan keuangan yang diungkapkan oleh sejumlah besar emiten, diantaranya:
1.    Depresiasi dan amortisasi
2.    Biaya yang ditangguhkan atau di kapitalisasi
3.    Pajak tangguhan
4.    Pensiun
5.    Translasi mata uang asing

Penelitian ini menunjukkan bahwa lebih dari dua pertiga emiten yang mengungkapkan perbedaan laba yang material melaporkan bahwa laba menurut GAAP AS lebih rendah dibandingkan dengan laba menurut GAAP non AS. Hampir setengah dari antaranya melaporkan perbedaan laba lebih besar dari 25%. Dengan demikian, bukti dari pengungkapan rekonsiliasi emiten SEC mengindikasikan bahwa perbedaan GAAP dapat menyebabkan keragaman angka-angka laporan keuangan yang signifikan.

Para analis harus memilih untuk membuat laporan keuangan yang dapat dibandingkan dengan membuat penyesuaian prinsip akuntansi terhadap laporan keuangan yang sedang dianalisis. Analisis arus kas memberi masukan mengenai arus kas dan manajemen suatu perusahaan. Laporan arus kas yang sangat mendetail diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS dan standar akuntansi di sejumlah negara yang jumlahnya makin bertambah. Ukuran-ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat khususnya dalam analisis internasional karena tidak dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran-ukuran berbasis laba. Beberapa analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara internasional, atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum. Beberapa lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap perusahaan-perusahaan yang berlokasi di negara-negara tersebut.
Brown, Soybel, dan Stickney menggambarkan penggunaan algoritma penyajian ulang untuk meningkatkan perbandingan kinerja keuangan lintas negara. Mereka menyajikan ulang kinerja operasi perusahaan-perusahaan AS dan Jepang menurut dasar pelaporan yang sama.Algoritma penyajian ulang yang relatif sederhana cukup efektif untuk digunakan. Satu pendekatan adalah memfokuskan pada beberapa perbedaan Laporan Keuangan yang paling material, dimana tersedia cukup informasi untuk melakukan penyesuian yang dapat diandalkan.

F.     Analisis Prospektif Internasional
Analisis prospektif mencakup tahap peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan, para analisis membuat ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi, dan analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian, analisis mengubah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam banyak keputusan usaha. Terdapat banyak pendekatan penilaian yang berbeda digunakan dalam praktik, mulai dari analisis arus kas terdiskonto hingga teknik yang lebih sederhana yang berdasarkan perkalian berbasis harga.





“ Perencanaan Dan Pengendalian Manajerial “

PERENCANAAN MANAJEMEN
Dalam proses manajemen, yang menjadi titik awalnya adalah perencanaan. Jadi perencanaan sebagai awal kita melakukan proses manajemen sebelum kita melakukan pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan.
Menurut George R. Terry perencanaan adalah: “planning is the selecting and relating of fact and the making and using of assumption regarding the future in the visualization and formulating of proposed activities believed necessary to achieve desired result”.

Dalam pengertian tersebut bisa kita simpulkan antara lain:
·         Perencanaan merupakan kegiatan yang harus didasarkan pada fakta, data dan keterangan kongkret.
·         Perencanaan merupakan suatu pekerjaan mental yang memerlukan pemikiran, imajinasi dan kesanggupan melihat ke masa yang akan datang.
·         Perencanaan mengenai masa yang akan datang dan menyangkut tindakan-tindakan apa yang dapat dilakukan terhadap hambatan yang mengganggu kelancaran usaha.

            Pada intinya perencanaan dibuat sebagai upaya untuk merumuskan apa yang sesungguhnya ingin dicapai oleh sebuah organisasi atau perusahaan serta bagaimana sesuatu yang ingin dicapai tersebut dapat diwujudkan melalui serangkaian rumusan rencana kegiatan tertentu.

 

EMPAT TAHAP DASAR PERENCANAAN

Semua kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui 4 tahapan berikut ini  

·         Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.Perencanaan dimulai dengankeputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja.Tanpa rumusan tujuan yang  jelas, organisasi akan menggunakan sumber daya sumberdayanya secara tidak efektif. 
·         Merumuskan keadaan saat ini. Pemahaman akan posisi perusahaansekarang dari tujuan yang hendak di capai atau sumber daya-sumber daya yang tersediauntuk pencapaian tujuan adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkutwaktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencanadapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua ini memerlukan informasi-terutama keuangan dan data statistik yang didapat melaluikomunikasi dalam organisasi 
·         Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan. Segala kekuatan dankelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukurkemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intren dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya,atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walau pun sulit dilakukan, antisipasi keadaan,masalah, dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalah bagian esensi dari proses perencanaan  
·         Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan. Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangaan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai alternatif yang ada.

 

PERENCANAAN OPERASIONAL

Perencanaan operasional diturunkan dari perencanaan taktis, mempunyai fokus yang lebih sempit, jangka waktu yang lebih pendek (kurang dari 1 tahun) dan melibatkan manajemen tingkat bawah.

PERENCANAAN STRATEGIS

Perencanaan strategis merupakan rencana jangka panjang (lebih dari 5 tahun) untuk mencapai tujuan strategis. Fokus perencanaan ini adalah organisasi secara keseluruhan. Rencana strategis dapat dilihat sebagai rencana secara umum yang menggambarkan alokasi sumberdaya, prioritas, dan langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan strategis. Tujuan strategis biasanya ditetapkan oleh manajemen puncak.

FAKTOR WAKTU DAN PERENCANAAN

                Perencanaan  merupakan salah satu fungsi dari manajemen atau pengelolaan termasuk pengelolaan komunikasi, baik ditinjau dari segi proses, bentuk maupun komponen-komponen atau unsur-unsur.          
            Dari sudut proses, pengelolaan mencakup unsur-unsur dalam manajemen, baik secara lengkap maupun secara sederhana. Secara lengkap unsur-unsur tersebut terdiri dari penelitian pengembangan (litbang); perencanaan; pengorganisasian; pelaksanaan/ pengkomunikasian; monitoring/pengawasan; dan penilaian. Secara singkat unsur tersebut dikenal dengan POAC (Planning Organizing, Actuating dan Controlling). Setiap unsur harus mampu didefinisikan baik secara logis maupun akademis. Dari masing-masing definisi setiap unsur/komponen tidak boleh tumpang tindih. Proses pengelolaan, bisa berbentuk lingkaran (cycle) termasuk proses komunikasi.
Dari sudut objek, perencanaan memerlukan faktor-faktor untuk pelaksanaannya, yaitu man, money, material, dan method untuk mencapai tujuan.
Di samping faktor proses dan objek juga harus diperhatikan komponen-komponen dalam proses komunikasi, seperti komunikator, pesan, media, komunikan, efek, feed back, tujuan, dan lingkungan yang turut mempengaruhinya.
Konsep Dasar Perencanaan terutama yang menyangkut pengertian merupakan langkah yang strategis di dalam menguasai konsep-konsep serta indikator-indikator dari perencanaan itu sendiri.
Perencanaan merupakan proses karya yang berkesinambungan sampai pada tahap pelaksanaan dan bahkan sampai pada tahap evaluasi. Seorang perencana selalu berusaha mengorganisasikan sumber-sumber atau faktor-faktor, seperti orang, material, dana dalam proses pengerjaan suatu kegiatan. Perencanaan juga merupakan langkah kedua dalam pengelolaan kegiatan setelah mengidentifikasi masalah-masalah, baik dari hasil penelitian maupun dari pengumpulan data yang sederhana.
Kurangnya berfikir strategis dan tidak mantapnya perencanaan dalam kegiatan komunikasi akan menimbulkan kontroversi daripada memecahkan masalah. Dalam perencanaan, sering berkaitan dengan istilah goal dan objective di samping meliputi pendekatan-pendekatan dan strategi yang harus diadakan.
Proses perencanaan melibatkan berbagai unsur di antaranya menurut Harold Koontz adalah menentukan tujuan, menetapkan premis-premis serta mencari dan menyelidiki berbagai kemungkinan rangkaian tindakan yang diambil.
Dalam penilaian tiap-tiap kemungkinan yang diselidiki berdasarkan pertimbangan untung rugi serta faktor-faktor yang akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. Harus disadari bahwa perencanaan banyak menghadapi faktor-faktor yang tidak pasti dan berubah-ubah sehingga penilaian terhadap kemungkinan tersebut sangat sulit untuk dilakukan.

Adapun unsur-unsur perencanaan adalah sebagai berikut: 
1.      Policy.
2.      Prosedur.
3.      Progress (kemajuan).
4.      Program.
                  Fungsi dan manfaat perencanaan dalam dunia modern semakin mendapat tempat yang paling penting karena di samping nilai manfaat juga fungsinya pun semakin dirasakan. Manfaat dan fungsi perencanaan dapat disimpulkan, sebagai berikut:
·         Perencanaan itu penting karena di dalamnya memuat garis-garis tujuan baik yang berjangka panjang ataupun pendek serta digariskan pula apa saja yang harus dilakukan agar tercapai tujuan-tujuan tersebut.
·         Perencanaan berfungsi sebagai petunjuk (guide) bagi semua anggota organisasi.
·         Perencanaan merupakan proses yang terus-menerus.
·         Perencanaan berfungsi sebagai alat pengendali.
·         Perencanaan yang baik menjamin penggunaan sumber-sumber daya yang tersedia secara efektif dan efisien.

Faktor waktu mempunyai pengaruh sangat besar terhadap perencanaan dalam tiga hal yaitu :
·         Waktu sangat diperlukan untuk melaksanaakan perencanaan efektif
·         Waktu sering di perlukan setiap langkah perencanaan tanpa informasi lengkap tentang variabel-variabel dan alternatif-alternatif,karena waktu diperlukan untuk mendapatkan data dan memperhitungkan semua kemungkinan.
·         Jumlah waktu yang akan dicakup dalam rencan harus dipertimbangkan.
·         Factor waktu lainnya yang mempengaruhi perencanaan adalah seberapa sering rencana-rencana harus ditinjau kembali dan diperbaiki..ini tergantung sumber daya yang tersedia dan drajat ketetapan perencanaan manajemen.
·         Waktu perkiraan akan menjadi masukan penting sebagai teknik lainnya digunakan untuk mengatur struktur dan semua proyek. Menggunakan teknik estimasi waktu yang baik dapat mengurangi proyek-proyek besar ke sejumlah proyek-proyek kecil.

ELEMEN PERENCANAAN

Perencanaan terdiri dari dua elemen penting, yaitu sasaran (goals) dan rencana itu sendiri (plan).
a.       Sasaran
Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup, atau seluruh organisasi.Sasaran sering pula disebut tujuan. Sasaran memandu manajemen membuat keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur suatu pekerjaan.
Sasaran dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sasaran yang dinyatakan (stated goals) dan sasaran riil. Stated goals adalah sasaran yang dinyatakan organisasi kepada masyarakat luas. Sasaran seperti ini dapat dilihat di piagam perusahaan, laporan tahunan, pengumuman humas, atau pernyataan publik yang dibuat oleh manajemen. Seringkali stated goals ini bertentangan dengan kenyataan yang ada dan dibuat hanya untuk memenuhi tuntutanstakeholder perusahaan. Sedangkan sasaran riil adalah sasaran yang benar-benar dinginkan oleh perusahaan. Sasaran riil hanya dapat diketahui dari tindakan-tindakan organisasi beserta anggotanya.
Ada dua pendekatan utama yang dapat digunakan organisasi untuk mencapai sasarannya.
·         Pendekatan pertama disebut pendekatan tradisional.
Pada pendekatan ini, manajer puncak memberikan sasaran-sasaran umum, yang kemudian diturunkan oleh bawahannya menjadi sub-tujuan (subgoals) yang lebih terperinci. Bawahannya itu kemudian menurunkannya lagi kepada anak buahnya, dan terus hingga mencapai tingkat paling bawah. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa manajer puncak adalah orang yang tahu segalanya karena mereka telah melihat gambaran besar perusahaan. Kesulitan utama terjadi pada proses penerjemahan sasaran atasan oleh bawahan. Seringkali, atasan memberikan sasaran yang cakupannya terlalu luas seperti "tingkatkan kinerja," "naikkan profit," atau "kembangkan perusahaan," sehingga bawahan kesulitan menerjemahkan sasaran ini dan akhirnya salah mengintepretasi maksud sasaran itu .
·         Pendekatan kedua disebut dengan management by objective atau MBO.
Pada pendekatan ini, sasaran dan tujuan organisasi tidak ditentukan oleh manajer puncak saja, tetapi juga oleh karyawan. Manajer dan karyawan bersama-sama membuat sasaran-sasaran yang ingin mereka capai. Dengan begini, karyawan akan merasa dihargai sehingga produktivitas mereka akan meningkat. Namun ada beberapa kelemahan dalam pendekatan MBO. Pertama, negosiasi dan pembuatan keputusan dalam pendekatan MBO membutuhkan banyak waktu, sehingga kurang cocok bila diterapkan pada lingkungan bisnis yang sangat dinamis. Kedua, adanya kecenderungan karyawan untuk bekerja memenuhi sasarannya tanpa memedulikan rekan sekerjanya, sehingga kerjasama tim berkurang. Ada juga yang bilang MBO hanyalan sekedar formalitas belaka, pada akhirnya yang menentukan sasaran hanyalah manajemen puncak sendiri.

 

b.      Rencana

Rencana atau plan adalah dokumen yang digunakan sebagai skema untuk mencapai tujuan. Rencana biasanya mencakup alokasi sumber daya, jadwal, dan tindakan-tindakan penting lainnya. Rencana dibagi berdasarkan cakupan, jangka waktu, kekhususan, dan frekuensi penggunaannya. Berdasarkan cakupannya, rencana dapat dibagi menjadi rencana strategis dan rencana operasional. Rencana strategis adalah rencana umum yang berlaku diseluruh lapisan organisasi sedangkan rencana operasional adalah rencana yang mengatur kegiatan sehari-hari anggota organisasi.

Berdasarkan jangka waktunya, rencana dapat dibagi menjadi rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek. Rencana jangka panjang umumnya didefinisikan sebagai rencana dengan jangka waktu tiga tahun, rencana jangka pendek adalah rencana yang memiliki jangka waktu satu tahun. Sementara rencana yang berada di antara keduanya dikatakan memiliki intermediate time frame.

Menurut kekhususannya, rencana dibagi menjadi rencana direksional dan rencana spesifik. Rencana direksional adalah rencana yang hanya memberikan guidelines secara umum, tidak mendetail. Misalnya seorang manajer menyuruh karyawannya untuk "meningkatkan profit 15%." Manajer tidak memberi tahu apa yang harus dilakukan untuk mencapai 15% itu. Rencana seperti ini sangat fleksibel, namun tingkat ambiguitasnya tinggi. Sedangkan rencana spesifik adalah rencana yang secara detail menentukan cara-cara yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Selain menyuruh karyawan untuk "meningkatkan profit 15%," ia juga memberikan perintah mendetail, misalnya dengan memperluas pasar, mengurangi biaya, dan lain-lain.

Terakhir, rencana dibagi berdasarkan frekuensi penggunannya, yaitu single use atau standing. Single-use plans adalah rencana yang didesain untuk dilaksanakan satu kali saja. Contohnya adalah "membangun 6 buah pabrik di China atau "mencapai penjualan 1.000.000 unit pada tahun 2006." Sedangkan standing plans adalah rencana yang berjalan selama perusahaan tersebut berdiri, yang termasuk di dalamnya adalah prosedur, peraturan, kebijakan, dan lain-lain.

 

PENGENDALIAN MANAJEMEN

Pengendalian manajemen merupakan suatu istilah yang umum dan makin banyak digunakan dalam berbagai variasi kepentingan dan pengertian. Kadang-kadang digunakan untuk pemeriksaan rutin intern, misalnya pada penyusunan kembali pembukaan. Biasanya interprestasi yang lebih sempit ini ternyata merupakan salah satu kegiatan daripada struktur pengendalian manajemen yang luas itu. Ada berbagai macam definisi mengenai pengendalian manajemen. Berikut ini akan disajikan beberapa definisi tersebut :
1.      Menurut Arief Suadi, Ph.D :
Pengendalian Manajemen adalah semua usaha untuk menjamin bahwa sumber daya perusahaan digunakan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.
Atau
Proses untuk mempengaruhi orang lain dalam sebuah perusahaan agar secara efektif dan efisien mencapai tujuan perusahaan melalui strategi tertentu.
2.      Menurut Anthony, Dearden dan Bedford :
Pengendalian Manajemen adalah semua metode, prosedur dan strategi organisasi, termasuk sistem pengendalian manajemen yang digunakan oleh manajemen untuk menjamin bahwa pelaksanaan sesuai dengan strategi dan kebijakan perusahaan.2
Selain definisi-definisi di atas, berikut ini juga akan disajikan definisi-definisi dari sistem pengendalian manajemen.
Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa :
            Pengendalian manajemen adalah semua usaha perusahaan yang mencakup metode, prosedur dan strategi perusahaan yang mengacu pada efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan, agar dipatuhinya kebijakan manajemen serta tercapainya tujuan perusahaan.
            Di atas telah disebutkan bahwa pengendalian manajemen adalah proses untuk mempengaruhi orang lain dalam perusahaan agar secara efektif dan efisien mencapai tujuan perusahaan. Penentuan tujuan perusahaan dan strategi untuk mencapainya dilakukan dalam suatu proses yang dinamakan Perencanaan Strategis. Perencanaan strategis adalah suatu proses untuk menentukan tujuan perusahaan, dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Oleh karena perencanaan strategis tidak dapat lepas dari lingkungannya, maka perencanaan strategis dapat juga dikatakan sebagai reaksi perusahaan terhadap lingkungan. Lingkungan perusahaan adalah : karyawan, pemegang saham, pesaing, pelanggan, pemasok, lembaga keuangan, pemerintah, dan masyarakat.
            Tujuan perusahaan merupakan arah yang akan ditempuh perusahaan.
Pada saat perusahaan didirikan, perencanaan baru dapat dilakukan setelah tujuan dan strategi pencapaian tersebut ditentukan. Sebaliknya, setelah perusahaan berjalan, realisasi yang efektif dan efisien namun tidak mencapai tujuan perusahaan dapat menimbulkan evaluasi terhadap program, strategi atau tujuan perusahaan, dan hal ini dapat terjadi berulang kali.
            Selain memerlukan pengendalian manajemen, untuk mencapai tujuan perusahaan diperlukan pengendalian yang lain yaitu : pengendalian tugas”. Pengendalian tugas adalah : proses untuk menjamin bahwa sebuah pekerjaan dilakukan dengan cara yang efektif dan efisien. Efisiensi menunjukkan perbandingan ntara keluaran (output) dengan masukan (input) yang favourable. Sedangkan efektivitas menunjukkan perbandingan antara keluarga dengan tujuan.

 

TUJUAN DAN FUNGSI MANAJEMEN

*      Tujuan pengendalian manajemen
            Tujuan pengendalian manajemen adalah untuk memotivasi dan memberi semangat kepada para anggota organisasi, dan selanjutnya mencapai tujuan organisasi. Ini merupakan proses mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja dan ketidakberesan yang disengaja, seperti pencurian atau penyalahgunaan sumber daya. Karena fokusnya pada manusia dan implementasi rencana, pertimbangan psikologis menjadi dominan dalam pengendalian manajemen. Kegiatan-kegiatan seperti komunikasi, meyakinkan, mendesak, memberi semangat, dan memberi kritik adalah bagian penting dalam proses ini.

Fungsi pengendalian manajemen

            Fungsi pengendalian manajemen adalah pengukuran dalam perbaikan terhadap pelaksanaan tujuan dan rencana perusahaan dapat dicapai. Pengendalian manajemen juga dapat berfungsi untuk mengembangkan dan merevisi norma-norma (standard) yang memuaskan sebagai ukuran pelaksanaan dan menyediakan pedoman serta bantuan kepada para anggota manajemen yang lain dalam menjamin adanya penyesuaian hasil pelaksanaan yang sebenarnya terhadap norma standard. Disini pengendalian manajemen mencoba agar pelaksanaan sesuai dan cocok dengan rencana atau standard. Juga dalam fungsi ini, controller dapat membantu. Dia tidak memaksakan pengendalian, kecuali dalam departemennya sendiri, tetapi dia menyediakan informasi yang akan digunakan oleh pimpinan fungsional untuk mencapai pelaksanaan yang diharuskan.
            Kegiatan dalam bidang pengendalian ini menghabiskan waktu yang cukup banyak. Sebagian informasi disediakan dari jam ke jam atau dari hari ke hari. Data lain disiapkan dari minggu ke minggu atau dari bulan ke bulan, sesuai dengan kebutuhan keadaan. Sebagai contoh, pada perusahaan yang lebih besar, informasi per jam atau per hari tentang pelaksanaan belum mungkin berguna, atau biaya-biaya pengolahan per minggu mungkin dibutuhkan.
            Dalam pendekatan masalah-masalah yang berhubungan dengan fungsi pengendalian manajemen, suatu pandangan yang luas biasanya akan banyak membantu. Hasil akhir dari fungsi pengendalian tidak hanya berupa suatu laporan atau prestasi kerja, melainkan seharusnya juga mencakup pertimbangan – pertimbangan berikut ini :
1.      Bantuan terhadap norma-norma untuk pengendalian.
2.      Evaluasi terhadap norma standard, termasuk analisa yang berhubungan dengan hal itu.
3.      Pelaporan tentang prestasi pelaksanaan jangka pendek yang sesungguhnya dibandingkan dengan kerja yang telah distandardkan. Pengembangan trend dan hubungan-hubungan untuk membantu para pimpinan operasional.
4.      Memastikan bahwa melalui tujuan yang berkesinambungan, sistem dan prosedur dapat menyediakan data yang diperlukan dan yang paling berguna atas basis yang paling praktis dan ekonomis.
      Disini jenis pengendalian yang baik adalah yang melihat ke depan. Ini harus diingat oleh manajemen apabila dia berpartisipasi dalam fungsi pengendalian manajemen dengan memberikan pemikiran yang terus menerus terhadap langkah-langkah yang mungkin perlu diambil sebelum dimulai tindakan operasi untuk menjamin adanya pelaksanaan yang sesuai dengan norma atau yang diinginkan. Ini dapat dinamakan sebagai “preventive control” (pengendalian preventive).

JENIS PENGENDALIAN MANAJEMEN

Sistem pengendalian manajemen dapat dibagi dalam 5 (lima) jenis:
1. Pengendalian pencegahan (preventive controls)
2. Pengendalian deteksi (detective controls)
3. Pengendalian koreksi (corrective controls)
4. Pengendalian pengarahan (directive controls)
5. Pengendalian kompensatif (compensating controls)
Rincian kelima jenis pengendalian di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengendalian pencegahan (preventive controls)
            Pengendalian pencegahan dimaksudkan untuk mencegah terjadinya suatu kesalahan. Pengendalian ini dirancang untuk mencegah hasil yang tidak diinginkan sebelum kejadian itu terjadi. Pengendalian pencegahan berjalan efektif apabila fungsi atau personel melaksanakan perannya. Contoh pengendalian pencegahan meliputi: kejujuran, personel yang kompeten, pemisahan fungsi, reviu pengawas dan pengendalian ganda. Sebagaimana peribahasa mengatakan “lebih baik mencegah daripada mengobati” demikian pula dengan pengendalian. Pengendalian pencegahan jauh lebih murah biayanya dari pada pengendalian pendeteksian atau korektif. Ketika dirancang ke dalam sistem, pengendalian pencegahan memperkirakan kesalahan yang mungkin terjadi sehingga mengurangi biaya perbaikannya. Namun demikian, pengendalian pencegahan tidak dapat menjamin tidak terjadinya kesalahan atau kecurangan sehingga masih dibutuhkan pengendalian lain untuk melengkapinya.
2. Pengendalian deteksi (detective controls)
            Sesuai dengan namanya pengendalian deteksi dimaksudkan untuk mendeteksi suatu kesalahan yang telah terjadi. Rekonsiliasi bank atas pencocokan saldo pada buku bank dengan saldo kas buku organisasi merupakan kunci pengendalian deteksi atas saldo kas. Pengendalian deteksi biasanya lebih mahal daripada pengendalian pencegahan, namun tetap dibutuhkan dengan alasan: Pertama, pengendalian deteksi dapat mengukur efektivitas pengendalian pencegahan. Kedua, beberapa kesalahan tidak dapat secara efektif dikendalikan melalui sistem pengendalian pencegahan sehingga harus ditangani dengan pengendalian deteksi ketika kesalahan tersebut terjadi.
            Pengendalian deteksi meliputi reviu dan pembandingan seperti: catatan kinerja dengan pengecekan independen atas kinerja, rekonsilasi bank, konfirmasi saldo bank, kas opname, penghitungan fisik persediaan, konfirmasi piutang/utang dan sebagainya.

3. Pengendalian koreksi (corrective controls)
            Pengendalian koreksi melakukan koreksi masalah-masalah yang teridentifikasi oleh pengendalian deteksi. Tujuannya adalah agar supaya kesalahan yang telah terjadi tidak terulang kembali. Masalah atau kesalahan dapat dideteksi oleh manajemen sendiri atau oleh auditor. Apabila masalah atau kesalahan terdeteksi oleh auditor, maka wujud pengendalian koreksinya adalah dalam bentuk pelaksanaan tindak lanjut dari rekomendasi auditor.
4. Pengendalian pengarahan (directive controls)
            Pengendalian pengarahan adalah pengendalian yang dilakukan pada saat kegiatan sedang berlangsung dengan tujuan agar kegiatan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan atau ketentuan yang berlaku. Contoh atas pengendalian ini adalah kegiatan supervisi yang dilakukan langsung oleh atasan kepada bawahan atau pengawasan oleh mandor terhadap aktivitas pekerja.
5. Pengendalian kompensatif (compensating controls)
Pengendalian kompensatif dimaksudkan untuk memperkuat pengendalian karena terabaikannya suatu aktivitas pengendalian. Pengawasan langsung pemilik usaha terhadap kegiatan pegawainya pada usaha kecil karena ketidak-adanya pemisahan fungsi merupakan contoh pengendalian kompensatif.